Saturday, September 15, 2018

Manajemen Produksi



PRODUKSI
      Adalah membuat atau menciptakan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia .
  Adalah kegiatan perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa dari bahan-bahan atau sumber-sumber faktor produksi dengan tujuan untuk dijual lagi.

FAKTOR / UNSUR PRODUKSI
Dalam melakukan kegiatan produksi ada berbagai faktor yang harus dikelola yang sering disebut sebagai faktor – faktor produksi yaitu :
      Material atau bahan
      Mesin atau peralatan
      Manusia atau karyawan
      Modal atau uang
      Metode



KEPUTUSAN ESENSIAL
Pengelolaan sistem produksi (manajemen produksi) akan melibatkan serangkaian proses pengambilan keputusan operasional, keputusan – keputusan taktikal bahkan keputusan strategis. Secara umum ada 5(lima) jenis kategori keputusan esensial didalam manajemen produksi, yaitu keputusan yang berkaitan dengan :
1. Proses Produksi
2. Kapasitas
3. Persediaan (Inventory)
4. Tenaga Kerja
5. Kualitas Produksi

Tipe Proses Produksi
  1. Tipe proses produksi terus-menerus (Continuous Process).
  2. Tipe proses produksi terputus-putus (intermitent).

Tipe proses produksi terus-menerus (Continuous Process)
Tipe proses produksi terus menerus ini biasanya terjadi pada industri-industri yang hanya mempunyai satu shift operasi maupun kegiatan tersebut tidak terhenti dalam jangka waktu yang lama serta barang yang dihasilkan hampir mempunyai bentuk yang hampir sama. Contohnya; perusahaan semen, tekstil, mobil dan sebagainya.

Tipe proses produksi terputus-putus (intermitent)
Tipe ini digunakan pada perusahaan-perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan dari konsumen (pembeli yang akan membeli). Misalnya: meubel, pengecoran logam, pakaian dan sebagainya.

Teknik Proses Produksi
1. Proses Ekstraktif
Proses produksi yang dijalankan dengan mengambil langsung dari sumber alam yang telah tersedia. Misalnya: proses penambangan, perusahaan pcrikanan, perkebunan dan sebagainya.

2. Proses Analitis
Proses Analitis adalah proses untuk menguraikan atau memisahkan dari suatu bahan mentah tertentu menjadi beberapa macam bentuk yang menyerupai jenis aslinya. Contohnya; Pertamina.

3. Proses Fabrikasi
Seperti proses analitis tetapi dalam proses produksinya bisa menjadikan beberapa macam bentuk baru tanpa harus seperti bentuk aslinya. Contohnya; pakaian, proses pembuatan sepatu dan scbagainya.

4. Proses sintesis
Proses mengkombinasikan beberapa bahan (persenyawaan /zat) dalam suatu bentuk produk. Contohnya; perusahaan kimia, obat-obatan, gelas, kaca dan sebagainya.

5. Proses Assembling
Proses asembling berarti merangkaikan beberapa produk jadi atau setengah jadi menjadi produk baru ( barang baru ) tanpa merubah bentuk fisik susunan kimiawinya. Contoh: perusahaan karoseri mobil, IPTN, perusahaan alat listrik dan sebagainya.

MANAJEMEN PRODUKSI
Adalah seluruh usaha manusia untuk merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengendalikan atau mengawasi segala kegiatan membuat atau menciptakan barang, dan atau jasa atau meningkatkan daya guna dari suatu barang.

Perencanaan Produksi
            Adalah proses kegiatan penelitian dan pengembangan produk baru maupun produk lama yang nanti akan dan telah diproduksi perusahaan. Penelitian ini mengenai produk apa yang digemari, bagaimana kemasannya yang menarik, dan produk apa saja yang disukai, sedangkan kalau pengembangan adalah kegiatan perusahaan untuk mengembangkan produk lama agar lebih menarik lagi dan mempunyai kegunaan yang bertambah dari produk semula.
            Tujuan perencanaan produk berarti secara garis besar merencanakan bagaimana tindakan yang akan dilakukan untuk memproduksikan produk baru yang laku dijual dan bagaimana kalau produk lama sudah mencapai tahap kejenuhan sehingga perlu di kaji lebih lanjut agar laku dijual di pasar. Perencanaan produk dilakukan di 2 tempat yaitu perencanaan produk yang dilakukan dengan meneliti lapangan ( survei pasar dan konsumen ) baru kemudian perencanaan produk tersebut dimatangkan di laboratorium.

Perencanaan Fasilitas Fisik Produksi
Perencanaan fasilitas fisik produk adalah merupakan suatu proses integrasi di mana semua aspek produktifitas harus dipertimbangkan dengan masak. Fasilitas fisik perusahaan misalnya; gedung, tempat bekerja, mesin dan sebagainya.
Kalau diperinci lebih lanjut, aspek-aspek perencanaan fasilitas fisik perusahaan terdiri dari :
  1. Penentuan lokasi perusahaan.
  2. Bangunan.
  3. Perencanaan tata letak fasilitas produksi
  4. Perencanaan lingkungan kerja.
1. Penentuan lokasi perusahaan
            Penentuan lokasi perusahaan adalah kegiatan perusahaan untuk menentukan lokasi perusahaan dimana kegiatan kerja atau proses produksi akan dilakukan.
            Faktor-faktor yang harus diperhatikan pengelola perusahaan adalah sebagai berikut : Letak sumber bahan mentah, Tenaga Kerja, Pasar, Sikap masyarakat setempat, Biaya tanah dan perpajakan, dan sebagainya.

2. Bangunan
            Bangunan merupakan tempat untuk melindungi berlangsungnya proses produksi agar berjalan dengan lancar baik perlindungan terhadap tenaga kerja maupun jenis produksi yang dihasilkan perusahaan.
            Dalam perencanaan bangunan perlu mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut: Jumlah atau luas bangunan, Bentuk bangunan, Jenis bangunan, Model bangunan, Kemungkinan perluasan bangunan, Area taman dan parkir, Fasilitas bagi karyawan  (wc, karnar mandi dan kantin).

3. Perencanaan tata letak fasilitas produksi
Agar diperoleh tata letak (lay out) fasilitas pabrik yang optimum dan efisien sebaiknya dipertimbangkan beberapa kriteria dibawah ini, yaitu:
  1. Jarak angkutan yang minimum
  2. Arus material yang baik dan lancar
  3. Pemanfaatan ruang yang efektif
  4. Fleksibilitas ruangan dan lay-out
  5. Keselamatan barang yang diangkut
  6. Kemungkinan perluasan dimasa depan
  7. Biaya keseluruhan aspek peerencanaan tata letak fasilitas pabrik.

4. Perencanaan Lingkungan Kerja
Perencanaan lingkungan kerja adalah perencanaan terhadap pengaturan berbagai fasilitas pelayanan, masalah kondisi kerja dan hubungan kerja sedemikian rupa sehingga mendukung peningkatan produktifitas kerja perusahaan secara keseluruhan.
Beberapa faktor yg perlu diperhatikan :
      1.      Fasilitas-fasilitas pelayanan karyawan:
            a. Kantin atau kafetaria dalam pabrik
            b. Kereta makan dalam pabrik
            c. Mesin pelayanan otomatis
      2.      Pelayanan Kesehatan
      3.      Fasilitas kamar mandi dan kamar kecil

Pengendalian Produksi
            Adalah berbagai kegiatan dan metoda yang digunakan oleh manajemen perusahaan untuk mengelola, mengatur, mengkoordinir dan mengarahkan proses produksi (peralatan, bahan baku, mesin dan tenaga kerja) ke dalam suatu arus aliran yang memberikan hasil dengan jumlah biaya yang seminimum mungkin dan waktu yang secepat mungkin.
            Pengendalian produksi yang dilaksanakan pada perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain akan berbeda-beda tergantung pada sistern dan kebijaksanaan perusahaan yang digunakan.

Tahap dalam pengendalian produksi (fungsinya):
Production Forecasting
            adalah peramalan produksi untuk mengetahui jumlah dan manfaat produksi yang akan dibuat di masa yang akan datang, sehingga kalau terjadi penyimpangan akan cepat diadakan penyesuaian produksi di masa yang akan datang.

Routing
            adalah kegiatan untuk menentukan urut-urutan proses dan penggunaan alat produksinya dari bahan mentah sampai menjadi produk akhir, sehingga sebelum produksi dimulai masalah sudah tercantum pada rout sheet.

Schedulling
            adalah kegiatan untuk membuat jadwal proses produksi sebagai satu kesatuan dari awal proses sampai selesainya proses produksi.

Dipatching
            adalah suatu proses untuk pemberian perintah untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan routing dan schedulling yang dibuat.

Follow up
            adalah kegiatan untuk menghilangkan terjadinya penundaan/ keterlambatan kerja dan mendorong terkoordinasi pelaksanaan kerja.

Pengendalian Persediaan bahan baku
standar langkah-langkah yang perlu diambil, yaitu:
      1.      Mempertimbangkan persaingan dan kualitas produk pesaing.
      2.      Mempertimbangkan kegunaan terakhir produk.
      3.      Kualitas harus sesuai dengan harga jual.
     4.      Dibentuk tim yang tetrdiri dari bagian penjualan, teknik, pembelian, bahan baku, dan dari bagian proses produksi.
      5.      Selanjutnya dilakukan pemeliharaan terhadap kualitas yang telah ditetapkan.

Pengendalian Kualitas
Pengendalian kualitas merupakan sarana bagi manajemen untuk menilai dan memperbaiki kualitas barang yang dihasilkan, mempertahankan kualitas yang tinggi, dan menurunkan jumlah barang yang rusak.
Langkah yang perlu diambil, yaitu:
      ·         Mempertimbangkan persaingan dan kualitas produk pesaing.
      ·         Mempertimbangkan kegunaan terakhir produk.
      ·         Kualitas harus sesuai dengan harga jual.
     ·      Dibentuk tim yang terdiri dari bagian penjuala, teknik, pembelian, bahan baku, dan dari bagian proses produksi.
      ·         Selanjutnya dilakukan pemeliharaan terhadap kualitas yang telah  ditetapkan.

Pemeliharaan dan penggantian fasilitas produksi
            Dilakukan dalam rangka mempertahankan tingkat produktivitas mesin dan peralatan lainnya. Pemeliharaan merupakan usaha pencegahan (prefentif), jangan sampai suatu mesin sudah rusak berat pada saat dilakukan pemeriksaan.
            Kapan suatu mesin perlu diganti atau hanya cukup dipelihara saja, ini biasanya tergantung pada kerusakannya dan hasil kualitas produksi yang diproduksikan apakah mempunyai standar kualitas yang sama atau tidak serta bagaimana dilihat dari sudut untung ruginya (secara ekonomis) apakah lebih menguntungkan diperbaiki saja atau harus diganti mesin / peralatan yang baru.

No comments:

Post a Comment