Halo teman-teman pada postingan pertama saya, akan membahas sejarah dan
perkembangan akuntansi. sebelum memasuki sejarah dan perkembangannya saya
beri uraian fungsi dari akuntansi yaitu:
- Menunjukkan pertanggungjawaban
- Untuk mencegah terjadinya kecurangan (Fraud)
- Untuk memandu industri
- Untuk menentukan ekuitas
- Untuk memecahkan seluruh teka teki mendasar dalam dunia usaha
- Untuk membantu pemerintah di dalam operasi fiskalnya
- Untuk memandu manajer bisnis dalam upaya memastikan efisiensi
Sejarah Awal Akuntansi :
Berbagai percobaan telah dilakukan untuk menyatakan lokasi dan waktu dari
lahirnya sistem pencatatan berpasangan yang telah menghasilkan berbagai
skenario. Kebanyakan skenario tersebut mengakui adanya kehadiran suatu
bentuk pelaksanaan pencatatan di sebagian besar kebudayaan sejak sekitar
3.000 tahun sebelum masehi.
Awal Sejarah Akuntansi :
Chaldean–Babylonian – Asiria (Assyrian) – Sumeria (Sumerian) – Egyptian
(Mesir) (Sekitar 3000SM) Pencatatan perbendaharaan Catatan akuntansi pada
kulit kayu (Papyri) Manajer bernama My mencatat transaksi pada calamos reed
(sejenis kulit) 3000SM Pelaksanaan Pencatatan Pemerintahan terorganisasi
dan catatan-catatan usaha.
Awal Sejarah Akuntansi :
Chinese( SM) Dinasti Chao Akuntansi pemerintahan – Greek (Yunani) (256 SM)
Zenon (manager wil. Appolonius), sistem akuntansi pertanggungjawaban –
Romawi, hukum yang mengharuskan para pembayar pajak membuat pelaporan
mengenai posisi keuangan mereka.
A.C. Littleton membuat daftar tujuh prasyarat bagi munculnya pembukuan yang
sistematis :
- Seni Penulisan (The Art of Writing) Karena pembukuan pada intinya adalah sebuah catatan.
- Aritmetika (Arithmetic) Karena aspek mekanis dari pembukuan mengandung adanya serangkaian perhitungan sederhana.
- Milik Pribadi (Private Property) Karena pembukuan hanya berkepentingan dengan pencatatan fakta-fakta mengenai harta benda dan hak miliknya.
- Uang (Money) Yaitu transaksi yang belum selesai, karena tidak akan ada dorongan untuk membuat catatan apa pun jika seluruh pertukaran dilakukan di tempat saat itu juga.
- Perdagangan (Commerce) Karena sebuah penjualan lokal saja tidak akan menciptakan cukup tekanan (volume bisnis) untuk merangsang manusia mengkoordinasikan berbagai pemikiran ke dalam suatu sistem.
- Modal (Capital) Karena tanpa modal perdagangan tidak akan berarti.
- Pemberian kredit (Credit) menjadi sesuatu yang tidak mungkin bisa dibayangkan.
Pembukuan Italia berkembang seiring dengan perkembangan perdagangan dari
republik Italia dan penggunaan metode pembukuan pencatatan berpasangan di
abad ke-14. Buku pencatatan berpasangan yang pertama kali dikenal adalah
pembukuan Massari dari Genoa, yang bertanggal sejak tahun 1340.
Kontribusi Luca Pacioli
Nama Luca Pacioli, seorang pastur dari ordo Fransiskus,
pada umumnya diasosiasikan dengan
pengenalan pembukuan pencatatan berpasangan untuk pertama kalinya
. Pada tahun 1494 ia menerbitkan bukunya, Summa de Arithmetica Geometria,
Proportioni et Proportionalita yang didalamnya terdapat dua buah bab-de
Computis et Scripturis-yang menjelaskan pembukuan pencatatan berpasangan.
Ia menyatakan bahwa tujuan pembukuan adalah “untuk memberikan informasi
yang tidak tertunda kepada para pedagang mengenai keadaan aktiva dan
utang-utangnya”. Debit (adebeo) dan kredit (credito) digunakan dalam
pencatatan untuk memastikan sebuah pencatatan berpasangan. Ia berkata, “ Seluruh pencatatan harus berpasangan. Yaitu, jika Anda
membuat seorang kreditor, maka Anda harus membuat seorang debitor”. Tiga buku digunakan disini : sebuah memorandum,
sebuah jurnal, dan sebuah buku besar. Pada waktu yang bersamaan, mengingat
umur yang pendek dari perusahaan-perusahaan bisnis, Pacioli menyarankan
perhitungan dari laba suatu periode dan penutupan buku.
Perkembangan Pembukuan Pencatatan Berpasangan
- Sekitar abad ke-16 terjadi beberapa perubahan di dalam teknik-teknik pembukuan.
- Pada abad ke-16 dan 17 terjadi evolusi pada praktik laporan keuangan periodik.
- Penerapan sistem pencatatan berpasangan juga diperluas ke jenis-jenis organisasi yang lain.
- Abad ke-17 juga mencatat terjadinya penggunaan akun-akun persediaan yang terpisah untuk jenis barang yang berbeda.
- Dimulai dengan East India Company di abad ke-17 dan selanjutnya diikuti dengan perkembangan dari perusahaan tadi, seiring dengan revolusi industri, akuntansi mendapatkan status yang lebih baik, yang ditunjukkan dengan adanya kebutuhan akan akuntansi biaya, dan kepercayaan yang diberikan kepada konsep-konsep mengenai kelangsungan, periodisitas, dan akrual.
- Metode-metode untuk pencatatan aktiva tetap mengalami evolusi pada abad ke-18.
- Sampai dengan awal abad ke-19, depresiasi untuk aktiva tetap hanya diperhitungkan pada barang dagangan yang tidak terjual.
- Akuntansi biaya muncul di abad ke-19 sebagai sebuah hasil dari revolusi industri.
- Pada paruh terakhir dari abad ke-19 terjadi perkembangan pada teknik-teknik akuntansi untuk pembayaran dibayar di muka dan akrual, sebagai cara untuk memungkinkan dilakukannya perhitungan dari laba periodik.
- Akhir abad ke-19 dan ke-20 terjadi perkembangan pada laporan dana.
- Di abad ke-20 terjadi perkembangan pada metode-metode akuntansi untuk isu-isu kompleks, mulai dari perhitungan laba per saham, akuntansi untuk perhitungan bisnis, akuntansi untuk inflasi, sewa jangka panjang dan pensiun, sampai kepada masalah penting dari akuntansi sebagai produk baru dari rekayasa keuangan (financial engineering).
PERKEMBANGAN PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI DI AMERIKA SERIKAT
Tahap kontribusi manajemen (1900-1933)
Pengaruh manajemen di dalam formulasi prinsip-prinsip akuntansi muncul dari
meningkatnya jumlah pemegang saham dan peranan ekonomi dominan yang
dimainkan oleh perusahaan-perusahaan industri setelah tahun 1900. Pemain
utama pada masa itu adalah
asosiasi akuntan profesional, American Institute of Accountans (AIA).
Tahap kontribusi institusi (1933-1959)
Pada tahun 1934, Kongres menciptakan SEC (Securities and Exchange Commission) dengan tugas untuk mengelola
beragam hukum-hukum investasi federal, termasuk Undang-Undang Sekuritas
pada tahun 1933 yang mengatur penerbitan sekuritas di pasar-pasar
antarnegara bagian dan Undang-undang Sekuritas tahun 1934 yang mengatur
perdagangan sekuritas.
Setelah publikasi yang dilakukan oleh Ripley di dalam satu artikel yang
mengkritik teknik-teknik pelaporan sebagai sesuatu yang memperdayakan,
George O. May, kebangsaan Inggris, mengusulkan agar Institut Akuntan Publik
Bersertifikat Amerika (American Institute of Certified Public Accountant-AICPA) memulai
sebuah usaha kerja sama dengan bursa efek.
Setelah diterbitkannya ASR (Accounting Series Release) No. 4 oleh
SEC, yang menantang profesi akuntan untuk memberikan “dukungan substansial
dari yang berwenang” bagi prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku, dan
meningkatnya kecaman dari Asosiasi Akuntansi Amerika (American Accounting Association) dan para anggotanya yang baru
saja dibentuk, Institut selanjutnya di tahun 1938 memutuskan memberikan
kuasa kepada Komite Prosedur Akuntansi (Committee Accounting Procedure-CAP) untuk mengumumkan
keputusannya.
Tahap politisasi (1973-sekarang)
Keterbatasan yang dimiliki oleh baik asosiasi profesional maupun manajemen
di dalam memformulasikan suatu teori akuntansi telah mengarah kepada
pengadopsian suatu pendekatan yang lebih deduktif sekaligus melakukan
politisasi atas proses penetapan standarnya-sebuah situasi yang diciptakan
oleh pandangan yang berlaku umum bahwa angka-angka akuntansi memengaruhi
prilaku berekonomi dan, sebagai konsekuensinya, aturan-aturan akuntansi
hendaknya dibuat di dalam arena politik.
AKUNTANSI DAN KAPITALISME
Akuntansi dan kapitalisme saling dikaitkan oleh beberapa sejarawan ekonomi
dengan adanya klaim umum bahwa pembukuan pencatatan berpasangan adalah
suatu hal yang vital di dalam perkembangan dan evolusi dari kapitalisme. Max Weber menekankan argumentasi sebagai berikut :
“Organisasi modern yang rasional dari perusahaan kapitalistis tidak akan
mungkin terjadi tanpa adanya dua faktor penting didalam perkembangannya :
pemisahan bisnis dari rumah tangga dan berkaitan erat dengannya, pembukuan
yang rasional”.
Empat alasan berikut ini umumnya muncul untuk menjelaskan peranan dari
pencatatan berpasangan di dalam ekspansi ekonomi:
- Pencatatan berpasangan memberikan kontribusi bagi munculnya satu sikap baru atas kehidupan ekonomi.
- Semangat baru melakukan akuisisi ini didukung dan didorong oleh adanya perbaikan dari perhitungan-perhitungan ekonomis.
- Rasionalisme baru ini kian ditingkatkan lagi dengan adanya organisasi yang sistematis.
- Pembukuan pencatatan berpasangan mengizinkan adanya pemisahan atas kepemilikan dan manajemen dan karenanya meningkatkan pertumbuhan dari perusahaan besar dengan saham gabungan.
RELEVANSI SEJARAH AKUNTANSI
Satu pemikiran yang bagus akan relevansi dari sejarah akuntansi terhadap
pedagogi diuraikan dibawah ini :
- Pertama-tama, suatu profesi yang didasarkan pada tradisi yang dikembangkan selama berabad-abad seharusnya mendidik para anggotanya untuk lebih menghargai warisan intelektual yang mereka miliki.
- Kedua, adanya impor keunggulan-keunggulan pemikiran, kontribusi-kontribusi besar pada literatur, dan studi-studi positif yang penting mungkin saja akan hilang, terfragmentasikan, atau dipelajari secara tidak sempurna di dalam jangka waktu yang lebih panjang kecuali jika mereka telah didokumentasikan dan digabungkan oleh orang-orang terpelajar yang memiliki keahlian sejarah.
- Ketiga, tanpa memiliki akses kepada analisis dan interpretasi dari sejarah perkembangan pemikiran dan praktik akuntansi, para empiris saat ini akan berisiko mendasarkan investigasi yang mereka lakukan pada klaim-klaim atas masa lalu yang tidak lengkap atau tidak berdasar.
ISU-ISU AKUNTANSI INTERNASIONAL
Definisi akuntansi internasional
Konsep dari akuntansi universal atau dunia adalah yang paling luas ruang
lingkupnya. Konsep ini mengarahkan akuntansi internasional menuju formulasi
dan studi atas satu kumpulan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara
universal. Tujuannya adalah untuk mendapatkan satu standardisasi lengkap
atas prinsip-prinsip akuntansi secara internasional.
Konsep dari akuntansi komparatif atau akuntansi internasional mengarahkan
akuntansi internasional kepada studi dan pemahaman atas perbedaan nasional
di dalam akuntansi. Hal ini meliputi :
- Kesadaran akan adanya keragaman internasional di dalam akuntansi perusahaan dan praktik-praktik pelaporan.
- Pemahaman akan prinsip-prinsip dan praktik-praktik akuntansi dari masing-masing negara.
- Kemampuan untuk menilai dampak dari beragamnya praktik-praktik akuntansi pada pelaporan keuangan.
Munculnya paradigma baru di dalam akuntansi internasional memperluas
kerangka kerja dan pemikiran untuk memasukkan ide-ide baru dari akuntansi
internasional. Sebagai akibatnya, terbit daftar yang sangat panjang akan
konsep-konsep dan teori-teori akuntansi yang dibuat oleh Amenkhienan untuk
memasukkan hal-hal sebagai berikut:
- Teori universal atau dunia
- Teori multinasional
- Teori komparatif
- Teori transaksi-transaksi internasional
- Teori translasi
Masing-masing teori-teori di atas memberikan dasar bagi pengembangan dari
sebuah kerangka kerja konseptual untuk akuntansi internasional. Meskipun
akan terdapat argumentasi mengenai teori manakah yang akan lebih disukai.
Harmonisasi standar akuntansi
Arti harmonisasi standar akuntansi
Istilah harmonisasi sebagai kebalikan dari standardisasi memilki arti
sebuah rekonsiliasi atas berbagai sudut pandang yang berbeda. Istilah ini
lebih bersifat sebagai pendekatan praktis dan mendamaikan daripada
standardisasi, terutama jika standardisasi berarti prosedur-prosedur yang
dimiliki oleh satu negara hendaknya diterapkan oleh semua negara yang lain.
Harmonisasi menjadi suatu bagian yang penting untuk menghasilkan komunikasi
yang lebih baik atas suatu informasi agar dapat diartikan dan dipahami
secara internasional.
Definisi dari harmonisasi tersebut dianggap lebih realistis dan memiliki
kemungkinan lebih besar untuk diterima daripada standardisasi. Setiap
negara asal memiliki kumpulan aturan, filosofi, dan sasarannya
masing-masing di tingkat nasional, yang ditujukan pada perlindungan atau
pengendalian dari sumber-sumber daya nasional.
Manfaat dari harmonisasi
Terdapat bermacam-macam keuntungan dari harmonisasi:
Pertama, bagi banyak negara, belum terdapat suatu standar kodifikasi
akuntansi dan audit yang memadai. Standar yang diakui secara internasional
tidak hanya akan mengurangi biaya penyiapan untuk negara-negara tersebut
melainkan juga memungkinkan mereka untuk dengan seketika menjadi bagian
dari arus utama standar akuntansi yang berlaku secara internasional.
Kedua, internasionalisasi yang berkembang dari perekonomian dunia dan
meningkatnya saling ketergantungan dari negara-negara di dalam kaitannnya
dengan perdagangan dan arus investasi internasional adalah argumentasi yang
utama dari adanya suatu bentuk standar akuntansi dan audit yang berlaku
secara internasional.
Ketiga, adanya kebutuhan dari perusahaan-perusahaan untuk memperolah modal
dari luar, mengingat tidak cukupnya jumlah laba di tahan untuk mendanai
proyek-proyek dan pinjaman-pinjaman luar negri yang tersedia, telah
meningkatkan kebutuhan akan harmonisasi akuntansi.
No comments:
Post a Comment