Pakar
manajemen yang bernama “Chester Bernard” menyebutkan bahwa suatu organisasi
bisnis merupakan suatu sistem yang terbuka, dimana organisasi mengalami
interaksi yang dinamis dengan lingkungannya. Keberhasilan
suatu organisasi sangat tergantung dari tingkat interaksi efektif dengan lingkungannya, atau pada
kelompok atau lembaga lain yang menjadi tempat bergantung.
Organisasi bisnis akan menerima input mencakup bahan
mentah, sumber daya
manusia, modal, teknologi, dan informasi. Proses transformasi itulah yang mengubah
masukan-masukan ini menjadi produk-produk jadi atau jasa-jasa melalui kegiatan
kerja yang dilakukan oleh karyawan, melalui kegiatan manajemen, serta metode
operasi yang dilakukan.
Keluaran-keluaran
atau output merupakan hasil yang mencakup jasa atau produk yang siap dikonsumsi, berupa laba atau keuntungan perusahaan,
informasi, dan hasil yang
manusiawi seperti tingkat kepuasan kerja karyawan dan produktivitas.
Pengertian Lingkungan
Lingkungan
(organisasi) adalah elemen-elemen di luar organisasi yang mempunyai pengaruh
terhadap kehidupan organisasi (Kusdi, 2009). Lingkungan bisnis terdiri atas faktorfaktor sekitar
yang dapat membantu atau menghambat perkembangan bisnis (Nickels et.al., 2009).
Jadi lingkungan bisnis
mencakup seluruh elemen yang terdapat di luar organisasi, yang mempunyai
potensi untuk mempengaruhi sebagian ataupun keseluruhan organisasi.
Lingkungan Kegiatan Bisnis
Ada beberapa lapis jenis lingkungan yang mempengaruhi kegiatan suatu bisnis yang dijalankan oleh para pelaku bisnis. Pada dasarnya lingkungan tersebut dibedakan kedalam dua lapis, yaitu :
Ada beberapa lapis jenis lingkungan yang mempengaruhi kegiatan suatu bisnis yang dijalankan oleh para pelaku bisnis. Pada dasarnya lingkungan tersebut dibedakan kedalam dua lapis, yaitu :
1.
Lingkungan internal
Lingkungan intern ini dimungkinkan untuk dikendalikan
oleh para pelaku bisnis, sehingga dapat diarahkan sesuai dengan keinginan
perusahaan.
2.
Lingkungan eksternal
Yaitu lingkungan yang berada diluar kegiatan bisnis yang
tidak mungkin dapat dikendalikan begitu saja oleh para pelaku bisnis sesuai
dengan keinginan perusahaan. Malah pelaku bisnislah yang harus mengikuti
”kemauan” lingkungan ekstern tersebut, agar kegiatan bisnis bisa ”selamat” dari
pengaruh lingkungan tersebut.
Faktor-faktor yang termasuk dalam lingkungan internal :
- Tenaga kerja (Man)
- Modal (Money)
3. Material / bahan baku (Material)
- Peralatan/perlengkapan produksi (Machine)
- Metode (Methods)
LINGKUNGAN EKSTERNAL BAGI PERUSAHAAN
Lingkungan
Eksternal Mikro
Lingkungan eksternal mikro
adalah lingkungan yang berada diluar lapisan intern perusahaan. Lingkungan mikro
bisnis (mendekati perusahaan) terdiri dari :
1.
Pemerintah
2.
Pemegang saham (shareholders)
3.
Kreditor
4.
Pesaing
5.
Publik (masyarakat disekitar lingkungan perusahaan)
6.
Perantara (distributor & pengecer)
7.
Pemasok
8.
Konsumen
Lingkungan
Eksternal Makro
Lingkungan makro perusahaan
adalah kekuatan luar yang dapat mempengaruhi jalannya bisnis perusahaan.
Lingkungan ini jauh lebih luas dan lebih besar dari lingkungan mikro yang sudah
kita bicarakan diatas. Lingkungan ini dapat berupa kekuatan berikut:
1.
Ekonomi
2.
Demografi (keadaan alam)
3.
Pendidikan
4.
Politik
5.
Sosial budaya
6.
Teknologi dan informasi
7.
Kekuatan alam
Ketidakpastian
Lingkungan
Karakter utama dari
lingkungan adalah ketidak pastian. Ketidak pastian lingkungan ditentukan oleh dua variabel yaitu :
1.
kompleksitas
2.
stabilitas lingkungan.
Kompleksitas
Kompleksitas menunujukkan
gambaran heteroginitas banyaknya elemen lingkungan yang berpengaruh terhadap
berfungsinya suatu organisasi.
Lingkungan
organisasi dikatakan kompleks bila jumlah elemennya empat atau lebih, dan bila
jumlahnya kurang dari empat dikatakan sederhana.
Stabilitas lingkungan
Stabilitas lingkungan
menggambarkan tingkat kecepatan perubahan elemen lingkungan yang terjadi. Lingkungan organisasi dikatakan stabil apabila
elemenelemennya jarang/tidak mengalami perubahan ataupun jika berubah berlangsung secara
perlahan. Bila elemennya selalu
berubah atau berubah secara cepat dan sulit diduga maka dikatakan sebagai
lingkungkungan yang tidak stabil (labil).
Pengendalian Lingkungan
Dalam upaya untuk menguasai atau mengendalikan lingkungan dapat dilakukan dengan beberapa cara :
Pengendalian Lingkungan
Dalam upaya untuk menguasai atau mengendalikan lingkungan dapat dilakukan dengan beberapa cara :
1.
Merger
Yaitu penyatuan usaha dengan organisasi lain yang menjadi
sumber ketidak pastian sehingga terjadi pemilikan dan atau pengawasan bersama.
2.
Kontrak atau Joint Ventures
Kon trak atau usaha patungan dapat mengurangi ketidak pastian
melalui ikatan bersifat formal (perjanjian) dengan organisasi lainnya.
3.
Kooptasi
Kooptasi adalah upaya memasukkan orang-orang penting dan
berpengaruh pada lingkungan untuk masuk ke dalam organisasi. Misalnya
memasukkan pejabat pemerintah, analis senior ke dalam jajaran komisaris di
perusahaan swasta.
4.
Iklan dan Humas
Ini merupakan cara tradisonal untuk menciptrakan hubungan
yang baik dengan lingkungan dengan tujuan untuk mempengaruhi pandangan dan
pilihan masyarakat.
5.
Asosiasi Pengusaha Sejenis.
Melalui asosiasi pengusaha sejenis seringkali dapat
memunculkan suatu kekuatan yang cukup besar untuk mempengaruhi lingkungan.
Misalnya dengan melakukan pendekatan-pendekatan dengan pihak pengambil kebijakan.
6.
Merubah Bidang Kegiatan
Apabila lingkungan sudah
tidak dapat dikendalikan maka cara yang dapat ditempuh adalah dengan merubah
bidang kegiatan, sehingga diperoleh kondisi lingkungan yang lebih baik.
Misalnya memilih bidang kegiatan yang tingkat persaingannya tidak terlalu
berat, campur tangan pemerintah tidak terlalu banyak, jumlah konsumen yang
cukup banyak dan sebagainya.
Lokasi Perusahaan
Lokasi perusahaan adalah suatu tempat di mana
perusahaan itu malakukan kegiatan fisik. Kedudukan perusahaan dapat berbeda dengan lokasi
perusahaan, karena kedudukan perusahaan adalah kantor pusat dari kegiatan fisik perusahaan.
Faktor-Faktor Pokok Penentu Pemilihan Lokasi Industri
1.
Letak dari sumber bahan mentah untuk produksi
2.
Letak dari pasar konsumen
3.
Ketersediaan tenaga kerja
4.
Ketersediaan pengangkutan atau transportasi
5.
Ketersediaan energy
Jenis-Jenis Lokasi Perusahaan
Lokasi perusahaan yang ditetapkan pemerintah
Lokasi ini sudah ditetapkan dan tidak bisa seenaknya membangun
perusahaan diluar lokasi yang telah ditentukan. Contohnya adalah seperti kawasan
industri cikarang, pulo gadung, dan lain sebagainya.
Lokasi perusahaan yang mengikuti sejarah
Lokasi perusahaan yang dipilih biasanya memiliki nilai sejarah
tertentu yang dapat memberikan pengaruh pada kegiatan bisnis. Misalnya seperti
membangun perusahaan udang di cirebon yang merupakan kota udang atau membangun
usaha pendidikan di yogyakarta yang telah terkenal sebagai kota pelajar.
Lokasi perusahaan yang mengikuti kondisi alam
Lokasi perusahaan yang tidak bisa dipilih-pilih karena sudah
dipilihkan oleh alam.
Contoh
: Tambang emas di cikotok, tambang aspal di buton, tambang gas alam di bontang
kaltim, dan lain sebagainya.
Lokasi perusahaan yang mengikuti faktor-faktor ekonomi
Lokasi perusahaan jenis ini pemilihannya dipengaruhi oleh banyak
faktor ekonomi seperti faktor ketersedian tenaga kerja, faktor kedekatan dengan
pasar, ketersediaan bahan baku, dan lain-lain.
No comments:
Post a Comment