Saturday, May 19, 2018

Analisis dan Penilaian Surat Berharga



ANALISIS TEKNIKAL
analisis pasar atau sekuritas yang memusatkan perhatian pada indeks saham, harga atau statistik pasar lainnya dalam menemukan pola yang mungkin dapat memprediksikan dari gambaran yang telah dibuat.

Asumsi Dasar Analisis Teknikal
  1. harga pasar ditentukan penawaran dan permintaan.
  2. Permintaan dan penawaran dipengaruhi oleh banyak faktor, baik rasional maupun tidak.
  3. Harga saham bergerak dalam tren terus menerus dan berlangsung cukup lama, meskipun ada fluktuasi kecil dipasar.
Model-model Analisis Teknikal
DOW THEORY
Dow theory merupakan salah satu analisis terkenal yang sudah lama cukup populer. Teori ini terdiri dari 3 gerakan harga saham pada hari-hari perdagangan sebagai berikut:
  1. Primary trends secara umum disebut pasar dalam keadaan bear atau bull.
  2. Secondary movements hanya beberapa bulan yang kadang-kadang disebut correction.
  3. Tertiary moves fluktuasi harian sederhana

THE HEAD and SHOULDERS TOP (HST)
Mempelajari pola perdagangan saham. Dapat dikategorikan dalam 4 fase:
  1. The left shoulder periode pembelian yang ramai dan diikuti dengan sepinya perdagangan kemudian mendorong harga ke puncak yang baru sebelum harga mulai menurun lagi.
  2. The head dorongan pembelian yang besar, meningkatkan harga ke tingkat yang tinggi, kemudian jatuh di bawah puncak left shoulder.
  3. The right shoulder reli moderat di atas volume perdagangan saham untuk mengangkat harga, tetapi gagal ke puncak the head sebelumnya, harga-harga mulai menurun.
  4. The confirmation harga jatuh ke bawah garis leher.


ANALISIS FUNDAMENTAL
analisis yang mempelajari hubungan harga saham dengan kondisi perusahaan.
 
Model yang populer dalam analisis fundamental antara lain :
  1. Pendekatan PER (Price Earning Rato) Dihitung dengan membagi harga saham pada suatu saat dengan EPS (Earing Per Share).
  2. Pendekatan divident yield Dengan membagi dividen yang diharapkan dengan harga pasar saham yang bersangkutan.
  3. Pendekatan net assets value Membagi  net assets perusahaan dengan jumlah lembar saham yang beredar.

Pendekatan divident yield dan net assets value biasanya membandingkan nilainya dengan nilai wajar menurut pertimbangan analisis. Sedangkan pendekatan PER dapat dijelaskan sebagai berikut:

Memperkirakan/memprediksi :
  1. Tingkat diskon yang telah disesuaikan
  2.  Tingkat pertumbuhan
  3. Dividen tunai per saham
  4. Earning per share
  5. Rasio pembayaran deviden


P/E (Price/Earning) yang diperkirakan  :
E (P/E)               =
Cash dividend/EPS
Discount Rate - Growth Rate

P/E sesungguhnya:
Actual P/E ratio =
Harga Pasar Saham (current)
Pendapatan per saham (Current)

Hasil dari perbandingan yang digunakan oleh analis fundamental adalah sebagai berikut :
Jika current P/E > E (P/E)
saham dalam overpriced, ini merupakan saat menjual saham yang dimiliki.
Jika current P/E < E (P/E)
saham dalam underpriced, menunjukkan bahwa saham harus ditahan karena diperkirakan harga saham akan meningkat
Jika current P/D = E (P/E)
harga saham dalam keadaan terkoreksi, tidak ada perubahan yang nyata dari saham-saham

PERBEDAAN ANALISIS TEKNIKAL DAN FUNDAMENTAL



PENILAIAN OBLIGASI
3 komponen Informasi dalam Proses penilaian obligasi:
  1. Jumlah cash flow yang diterima investor, atau penerimaan bunga periodik dan nilai nominal pada jatuh temponya.
  2. Tanggal jatuh tempo obligasi.
  3. Tingkat return yang diharapkan investor


PENILAIAN SAHAM
Saham Preferen saham preferen tidak memiliki nilai jatuh tempo.
Saham Biasa Waktu tunggal dengan pertumbuhan
Harga saham biasa tergantung dari:
  1. Tingkat return yang diharapkan investor terdiri dari, dividen yang diharapkan dan harga yang akan terjadi.
  2. Tingkat risiko dari arus kas yang diharapkan.


MEMAHAMI HUBUNGAN KUNCI OBLIGASI
Hubungan Pertama Nilai obligasi berbanding terbalik dengan perubahan expected return (tingkat bunga harga). Karena itu jika tingkat suku bunga meningkat atau menurun, nilai obligasi menurun atau meningkat.
Hubungan Kedua Nilai obligasi akan lebih kecil dari nilai nominalnya jika return yang diharapkan di atas tingkat bunga, tetapi nilainya akan lebih tinggi jika return yang diharapkan di bawah tingkat bunga.
Hubungan Ketiga Mendekati tanggal jatuh temponya, nilai pasar obligasi mendekati nilai nominalnya.


No comments:

Post a Comment