Sunday, May 13, 2018

Akuntansi Rumah Sakit



DEFINISI RUMAH SAKIT
Menurut WHO rumah sakit adalah sebagai organisasi sosial dan kesehatan yang berfungsi menyediakan pelayanan kesehatan yang lengkap dalam hal :
  1. Pencegahan dan penyembuhan penyakit
  2. Pelayanan rawat jalan
  3. Pusat penelitian biomedis

Berdasarkan peraturan menteri kesehatan RI rumah sakit adalah sarana upaya kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan serta dapat dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian.

JENIS RUMAH SAKIT
Berdasarkan kepemilikannya, rumah sakit di Indonesia dibedakan menjadi :
a) Rumah Sakit Milik Pemerintah
Rumah sakit milik pemerintah ini dibedakan menjadi rumah sakit milik pemerintah pusat yang dikenal Rumah Sakit Umum Pusat(RSUP) dan rumah sakit milik pemerintah provinsi dan kabupaten atau kota yaitu RSUD.
b) Rumah sakit berbentuk Badan Layanan Umum (BLU)
BLU adalah instansi di lingkungan pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas. Contoh : RSCM, RS Jantung Harapan Kita, RS Hasan Sadikin Bandung, RS Makassar, RS Karyadi Semarang, RS Sanglah Denpasar, RS Padang, RS palembang, dan RS Dr. Sadjito Yogyakarta.
c) Rumah sakit swasta
Rumah sakit yang dimiliki oleh perorangan atau badan hukum. Rumah sakit swasta ada yang dimiliki oleh yayasan keagamaan dan kemanusiaan ataupun dimiliki oleh perusahaan.

SIKLUS AKTIVITAS RUMAH SAKIT
Rumah sakit minimal mempunyai siklus aktivitas sebagai berikut : melakukan tindakan –tindakan medis seperti pemeriksaan, pengobatan, dan perawatan kesehatan masyarakat. Secara lebih luas, tergantung pada sumber daya yang dipunyai, sebuah rumah sakit dapat mempunyai siklus aktivitas sebagai berikut :
  1. Menyelenggarakan pemeriksaan, pengobatan, dan perawatan kepada umum
  2. Menyelenggarakan pendidikan dan latihan tenaga medis, ahli dan para medis, baik yang diselenggarakan sendiri maupun bersama dengan instansi lainnya,
  3. Mengadakan dan melakukan penelitian.


AKUNTANSI DI RUMAH SAKIT
Aturan dan prinsip-prinsip penggunaan akuntansi dana dalam rumah sakit di Amerika Serikat (AS). Dalam mengatur rumah sakit dibedakan menjadi dua, yaitu:
a) Rumah Sakit Yang Dikelola Pihak Swasta (Private Hospital)
Dalam hal ini pelaksanaan akuntansinya dilaksanakan berdasar standar akuntansi yang dikembangkan oleh Financial Accounting Standards Board – FASB (Dewan Standar Akuntansi Keuangan) khususnya dalam pernyataan ( FASBstatement) No. 117 tentang Laporan Keuangan untuk Organisasi Nirlaba.
b) Rumah Sakit Yang Dikelola Pihak Pemerintah (Public Hospital)
Dalam hal ini, pelaksanaan akuntansinya dilaksanakan berdasar standar akuntansi yang dikembangkan oleh Governmental Accounting Standards Board – GASB (Dewan Standar Akuntansi Pemerintahan).

AKUNTANSI DANA DI RUMAH SAKIT
Dalam akuntansi dana untuk rumah sakit, penyajian laporan informasi keuangannya mengharuskan pembentukan dana (fund) yang dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Dana Tidak Terikat (Unrestricted Fund),adalah dana yang tidak dibatasi penggunaannya pada suatu tujuan tertentu. Dana ini dibentuk untuk menjalankan operasi organisasi sehari-hari.
2. Dana Terikat (Restricted Fund), adalah dana yang dibatasi penggunaannya pada suatu tujuan tertentu yang biasanya muncul karena permintaan dari pihak eksternal yang memberikan sumbangan.
Berdasarkan PSAK 45, akuntansi RS tidak berdasarkan sistem dana, hanya dana tunggal. Namun aktiva bersih RS dikategori berdasarkan tiga jenis:
1) Dana tidak terikat
2) Dana terikat sementara, yaitu dana denga pembatasan yang bersifat sementara. Yang termasuk
    dana ini adalah :
  1. Dana untuk Tujuan Khusus (Spesific Purpose Funds)
  2. Dana Terikat Waktu (Time Restricted Funds)
  3. Dana Penggantian dan Pengembangan Fasilitas (Plant Replacement and Expansion Funds)

3) Dana terikat permanen, yaitu dana denga pembatasan yang bersifat permanen. Yang termasuk dana
    ini adalah dana abadi.

LAPORAN KEUANGAN RUMAH SAKIT
Terdapat empat laporan keuangan utama yang dihasilkan oleh proses akuntansi, yaitu:
1. Neraca
Neraca rumah sakit tidak mempunyai perbedaan mendasar, baik isi maupun proses penyusunan, dari sudut pandang ilmu akuntansi dibandingkan dengan neraca perusahaan di sektor komersial. Namun demikian, ada beberapa hal yang secara khusus perlu diperhatikan antara lain:
a) Kas
jumlah kas yang tercatat di neraca tidak termasuk jumlah kas pada Dana Terikat yang tidak dapat digunakan untuk kegiatan operasi(misalnya, kas yang terdapat pada Dana Pembangunan dan Dana Abadi).
b) Piutang
Piutang harus dilaporakan pada jumlah yang diperkirakan dapat direalisasi. Dengan demikian, dibuat penyajian tentang” penyisihan piutang tak tertagih”. Pelayanan sosial yang diberikan rumah sakit tidak memenuhi syarat untuk diakui baik sebagai piutang maupun pendapatan dalam laporan keuangan rumah sakit.
c) Investasi
Investasi awal dicatat pada harga perolehan pada saat pembelian, atau pada nilai wajar pada saat penerimaan jika investasi diterima sebagai pemberian. Hasil dari investasi yang tidak dibatasi harus diklasifikasikan sebagai perubahan saldo dana pada laporan operasi rumah sakit.
d) Aktiva Tetap
Aktiva tetap dapat dilaporkan bersama dengan akumulasi depresiasinya dalam Dana umum.
e) Aktiva yang Disishkan
Klasifikasi aktiva terkait hanya diberikan pada dana yang penggunaanya dibatasi oleh pihak eksternal rumah sakit yang mensponsori dana tersebut. Jadi, aktiva yang ditetapkan untuk tujuan tertentu oleh pihak internal rumah sakit dan dikendalikan sendiri tidak diklasifikasikan sebagi aktiva terikat, namun dianggap sebagai aktiva yang disisihkan. Aktiva yang disishkan adalah sumber daya yang sebelumnya dijelaskan sebagi board designated resource
f) Utang jangka panjang
Utang jangka panjang dilaporkan pada neraca. Hal ini berbeda dengan kebanyakan entitas pemerintahan yang melakukan pencatatan utang jangka panjang dalam suatu dana atau kelompok dana tertentu.
g) Saldo dana
Sesuai dengan kaidah pembagian dana yang dijelaskan, saldo dana yang dimiliki oleh rumah sakit dipisahkan menjadi tiga macam yaitu: terikat, terikat sementara waktu, dan terikat permanen.

2. Laporan Operasi
Untuk rumah sakit, hasil dari kegiatan operasinya dapat dilaporkan dalam Laporan Operasi (Statement of Operations). Dalam laporan operasi harus dinyatakan suatu indikator kinerja seperti halnya laba bersih dalam perusahaan, yang melaporkan hasil kegiatan operasi rumah sakit selama periode berjalan. Indikator kinerja harus mencakup baik laba/rugi operasi selama periode berjalan maupun laba lain yang diperoleh selama operasi berjalan. Berikut adalah pos-pos yang juga perlu menjadi perhatian :
1) Pendapatan Jasa Pasien
Pendapatan dari pasien dihitung pada jumlah bruto dengan menggunakan tarif standar. Jumlah tersebut kemudian dikurangi dengan penyesuaian kontraktual (contactual adjustment) menjadi pendapatan bersih jasa pasien.
2) Penyesuaian Kontraktual
Penyesuaian kontraktual berasal dari keterlibatan pihak ketiga dalam proses penggantian pembayaran medis. Perusahaan asuransi biasanya mengganti kurang dari jumlah tarif standar penuh untuk jasa medis yang disediakan bagi pasien yang menjadi tanggunan asuransi.
3) Pendapatan dari kegiatan lainnya
Pendapatan dari kegiatan lain mencerminkan pendapatan dari sumber-sumber bukan pasien, seperti kantin dan sewa parkir. Pendapaatan ini biaaanya mencerminkan jumlah bersih dari operasinya, jadi bukan jumlah brutonya.
4) Transfer antardana
Tidaklah tepat untuk tetap mengelola aktiva dalam Dana Terikat ketika persyaratan yang ditetapkan oleh pihak sponsor atau donor sudah terpenihi. Dalam hal ini aktiva tersebut harus ditransfer dari Dana Terikat ke Dana Tidak Terikat. Untuk tujuan pelaporan keuangan, transfer antar dana ini dilaporkan dalam Laporan Operasi sebagai “Pelepasan Saldo Dana” dan ditunjukkan sebagai penambahan atas Dana Tidak Terikat.
5) Beban dana umum
Beban-beban dalam Dana Umum diakui secara akrual, seperti halnya pada entitas komersial.
6) Sumbangan
Sumbangan (donasi) dibagi menjadi donasi yang terbentuk jasa dan berbentuk aktiva. Karena sering kali sulit untuk menetapkan nilai dari donasi yang berbentuk jasa, maka nilai dari donasi ini biasanya tidak dicatat

3. Laporan Perubahan Aktiv Bersih
Laporan ini menyajikan perubahan dalam ketiga kategori aktiva bersih, yaitu tidak terikat, terikat sementara, dan terikat permananen

4. Laporan Arus Kas
Format dari laporan ini serupa dengan yang diunakan untuk entitas komersil.

SIKLUS TRANSAKSI RUMAH SAKIT
  1. Siklus pendapatan terkait dengan pemberian jasa pelayanan rumah sakit kepada pasien atau pihak lain dan penerimaan pembayaran pasien atau tagihan dari pihak lain.
  2. Siklus pengeluaran terkait dengan pengadaan barang dan/atau jasa dari pihak laindan pelunasan utang dan kewajibannya.
  3. Siklus produksi/pelayanan terkait dengan transformasi sumber daya rumah sakit menjadi jasa pelayanan rumah sakit.
  4. Siklus keuangan terkait dengan perolehan dan pengelolaan capital fund (dana modal), seperti modal kerja (sumber dana kas atau dana likuid lainnya) dan sumber dana jangka panjang.
  5. Siklus pelaporan keuangan tidak terkait dengan siklus operasi (operating cycle) sebagaimana empat siklus pertama di atas. Siklus ini memperoleh data operasi dan akuntansi dari siklus yang lain dan memprosesnya menjadi laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum.


MANFAAT AKUNTANSI RUMAH SAKIT
a. Fungsi
Fungsi utama akuntansi di Rumah sakit adalah sebagai sumber informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan dalam pemecahan masalah dan perencanaan untuk keberhasilan pengembangan Rumah Sakit.
b. Tujuan
  1. memberikan pengendalian dan pengawasan terhadap jalannya keuangan rumah sakit, terlebih lagi saat ini Rumah Sakit telah ditetapkan sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) ataupun sebagai Badan Layanan Umum yang penerimaannya harus disetor ke Negara melalui Kantor Kas Negara.
  2. membantu dalam upaya memantau peningkatan perkembangan kinerja dan nilai Rumah Sakit

2 comments: