Analisis biaya volume laba adalah alat bantu yang sangat berguna bagi
manajer untuk memahami hubungan antara biaya, volume dan laba. Analisis BVL
berfokus pada pengaruh dari kelima faktor berikut terhadap laba:
- Harga produk
- Volume atau tingkat aktivitas
- Biaya variabel per satuan
- Biaya tetap total
- Komposisi produk yang terjual
Oleh karena analisis BVL membantu manajer memahami pengaruh dari
faktor-faktor kunci tersebut pada laba, maka analisis BVL merupakan alat
yang sangat penting dalam berbagai keputusan bisnis. Keputusan tersebut
mencakup jenis produk dan jasa yang ditawarkan, harga yang dikenakan,
strategi pemasaran yang dijalankan, dan struktur biaya yang digunakan.
Dasar Analisis Biaya Volume Laba (BVL)
Laporan rugi laba kontribusi mempunyai sejumlah karakteristik menarik yang
bermanfaat bagi manajer dalam mencoba menilai pengaruh perubahan volume
atau biaya terhadap laba. Untuk menunjukkan karakteristik ini, kita akan
menggunakan laporan rugi laba the Norton Company, produsen kecil produk
microwave oven:
Norton Company
Laporan Rugi Laba Kontribusi
Untuk Bulan Juni
|
||
Total
|
Per satuan
|
|
Penjualan (400 oven) |
$100.000
|
$250
|
Dikurangi biaya variabel |
60.000
|
150
|
Contribution margin |
$40.000
|
$100
|
Dikurangi biaya tetap |
35.000
|
|
Penghasilan neto |
$5.000
|
a. Contribution Margin
Contribution margin adalah sisa hasil penjualan, setelah menutup biaya
variabel, yang disumbangkan untuk menutup biaya tetap, dan selanjutnya
untuk keuntungan suatu periode. Perhatikan urutannya, contribution margin
digunakan lebih dulu untuk menutup biaya tetap, dan selanjutnya berapapun
sisanya setelah biaya tetap tertutup, akan menjadi keuntungan. Jika
contribution margin tidak cukup untuk menutup biaya tetap, maka akan
terjadi kerugian. Untuk mengilustrasikannya, misalkan sampai pertengahan
bulan tertentu, Norton Company hanya mampu menjual satu oven. Pada saat ini
laporan rugi laba perusahaan akan tampak sbb:
Laporan Rugi Laba Kontribusi
|
||
Total
|
Per satuan
|
|
Penjualan (1 oven) |
$250
|
$250
|
Dikurangi biaya variabel |
150
|
150
|
Contribution margin |
$100
|
$100
|
Dikurangi biaya tetap |
(35.000)
|
|
Kerugian neto |
$(34.900)
|
Untuk setiap oven tambahan yang mampu dijual perusahaan selama sebulan,
akan tersedia contribution margin $100 untuk membantu menutup biaya tetap.
Contoh, jika suatu oven kedua terjual, maka contribution margin total akan
meningkat dari $100 menjadi $200, dan perusahaan akan lebih dekat sejumlah
itu dalam menutup biaya tetapnya sebulan. Apabila oven dengan jumlah yang
memadai dapat dijual untuk memperoleh contribution margin $35.000, maka
semua biaya tetap akan tertutup dan setidak-tidaknya perusahaan akan
dikelola secara impas pada bulan tersebut yaitu, memunjukkan tidak untung
tidak pula rugi tetapi hanya menutup seluruh biaya saja. Untuk mencapai
titik impas, perusahaan harus menjual 350 oven selama sebulan, sebab setiap
oven yang terjual menghasilkan contribution margin $100:
Laporan Rugi Laba Kontribusi
|
||
Total
|
Per satuan
|
|
Penjualan (350oven) |
$87.500
|
$250
|
Dikurangi biaya variabel |
52.500
|
150
|
Contribution margin |
$35.000
|
$100
|
Dikurangi biaya tetap |
35.000
|
|
Penghasilan neto |
$0
|
Perhitungan titik impas akan dibahas dibab selanjutnya, titik impas dapat
didefinisikan sebagai titik dimana hasil penjualan total sama dengan biaya
total, variabel dan tetap, atau sebagai titik dimana contribution margin
total sama dengan biaya tetap total.
Sekali titik impas tercapai, penghasilan neto akan bertambah sebesar
contribution margin satuan untuk setiap satuan tambahan yang terjual.
Apabila 351 oven terjual selama sebulan, maka kita dapat mengharapkan bahwa
penghasilan neto bulan itu akan sebesar $100, sebab satu oven akan terjual
melebihi yang diperlukan untuk titik impas:
Laporan Rugi Laba Kontribusi
|
||
Total
|
Per satuan
|
|
Penjualan (351 oven) |
$87.750
|
$250
|
Dikurangi biaya variabel |
52.650
|
150
|
Contribution margin |
$35.100
|
$100
|
Dikurangi biaya tetap |
35.000
|
|
Penghasilan neto |
$100
|
Apabila 352 oven terjual (dua oven diatas titik impas) maka kita dapat
mengharapkan bahwa penghasilan neto sebulan akan sebesar $200, dst. Oleh
karenanya untuk mengetahui jumlah keuntungan yang akan diperoleh pada
berbagai tingkat aktivitas, seorang manajer tidak perlu menyajikan
serangkaian lengkap laporan rugi laba. Secara sederhana manajer dapat
menggunakan jumlah satuan yang akan terjual di atas titik impas dan
mengalikan jumlah tersebut dengan contribution margin satuan. Hasilnya akan
menunjukkan keuntungan yang diantisipasikan selama periode. Atau apabila
merencanakan meningkatkan penjualan dan manajer ingin mengetahui
pengaruhnya terhadap keuntungan, maka dengan sederhana manajer dapat
mengalikan kenaikan satuan yang terjual dengan contribution margin satuan.
Hasilnya akan merupakan kenaikan keuntungan yang diharapkan. Untuk
mengilustrasikan, apabila the Norton Company menjual 400 oven per bulan dan
merencanakan meningkatkan penjualan menjadi 425 oven per bulan, maka
pengaruhnya terhadap keuntungan akan besar:
25 oven x $100 contribution margin per oven
= $2.500 kenaikan penghasilan neto.
Sebagai bukti:
Volume Penjualan
|
||||
400 oven
|
425 oven
|
Selisih 25 oven
|
Per
satuan
|
|
Penjualan |
$100.000
|
$106.250
|
$6.250
|
$250
|
Dikurangi biaya
variabel |
60.000
|
63.750
|
3.750
|
150
|
Contribution margin |
$40.000
|
$42.500
|
$2.500
|
$100
|
Dikurangi biaya tetap |
35.000
|
35.000
|
0
|
|
Penghasilan neto |
$5.000
|
$7.500
|
$2.500
|
Untuk mengikhtisarkan serangkaian contoh dalam seksi ini, kita dapat
mengatakan bahwa contribution margin pertama kali berkesempatan menutup
biaya tetap organisasi dan bahwa kerugian potensial yang ditunjukkan oleh
biaya tetap ini secara berangsur-angsur berkurang sebesar contribution
margin satuan untuk setiap bulan tambahan yang terjual sampai titik impas.
Sekali titik impas tercapai, penghasilan neto keseluruhan bertambah sebesar
contribution margin satuan untuk setiap satuan tambahan yang terjual sejak
titik impas tersebut.
b. Contribution margin ratio (C/M Ratio)
Selain dinyatakan atas dasar per satuan, pendapatan, biaya variabel, dan contribution margin the Norton Company dapat juga dinyatakan atas dasar persentase:
Total
|
Per satuan
|
Persen
|
|
Penjualan (400 oven) |
$100.000
|
$250
|
100
|
Dikurangi biaya
variabel |
60.000
|
150
|
60
|
Contribution margin |
$40.000
|
$100
|
40
|
Dikurangi biaya tetap |
35.000
|
||
Penghasilan neto |
$5.000
|
Persentase contribution margin terhadap penjualan total disebut sebagai
contribution margin ratio (C/M ratio) atau sebagai profit volume ratio (P/V
ratio). Rasio ini menunjukkan bagaimana contribution margin akan
dipengaruhi oleh perubahan penjualan total dalam jumlah rupiah tertentu.
Untuk mengilustrasikan, perhatikan bahwa the Norton Company mempunyai C/M
ratio 40%. Ini berarti bahwa untuk setiap satu dollar kenaikan penjualan,
contribution margin total akan naik 40% (penjualan $1 x C/M ratio 40%).
Penghasilan neto juga akan naik sebesar 40 persen, dengan anggapan tidak
ada perubahan biaya tetap. Sebagaimana kesan dalam ilustrasi ini, pengaruh
perubahan penjualan total dalam jumlah tertentu terhadap penghasilan neto
dapat dihitung dalam sekejap hanya dengan menerapkan C/M ratio pada
perubahan tersebut. Contoh, apabila the Norton Company merencanakan
menaikan penjualan $30.000 selama bulan yang akan datang, maka manajemen
dapat mengharapkan contribution margin naik sebesar $12.000 (kenaikan
penjualan $30.000 x C/M ratio 40%). Sebagaimana kita perhatikan di atas ,
penghasilan neto akan naik sebesar jumlah yang sama apabila biaya tetap
tidak berubah. Sebagai bukti:
Volume Penjualan
|
||||
Saat ini
|
Diharapkan
|
Kenaikan
|
Persen
|
|
Penjualan |
$100.000
|
$130.000
|
$30.000
|
100
|
Dikurangi biaya
variabel |
60.000
|
78.000*
|
18.000
|
60
|
Contribution margin |
$40.000
|
$52.000
|
$12.000
|
40
|
Dikurangi biaya tetap |
35.000
|
35.000
|
0
|
|
Penghasilan neto |
$5.000
|
$17.000
|
$12.000
|
Beberapa manajer merasa lebih mudah bekerja dengan C/M ratio dibanding
dengan bilangan contribution margin per satuan, terutama kalau perusahaan
mempunyai berbagai jenis produk. Ini adalah karena C/M ratio berbentuk
rasio dan oleh karena C/M ratio lebih mempermudah manajer membandingkan
antara berbagai jenis produk mengenai profitabilitas relatif. Hal yang sama
lainnya, manajer akan mencari jenis produk yang mempunyai bilangan C/M
ratio tertinggi. Tentu saja alasannya adalah bahwa dengan kenaikan
penjualan dalam jumlah tertentu, jenis produk ini akan menghasilkan
contribution margin dalam jumlah yang lebih besar untuk menutup biaya tetap
dan mendatangkan keuntungan.
c. Struktur Biaya
Sebelumnya, kita telah mengamati bahwa perubahan sering mempunyai beberapa
kebebasan dalam menukar antara biaya variabel dan biaya tetap. Struktur
biaya mana yg terbaik. Biaya variabel yang tinggi dan biaya tetap yang
rendah, atau sebaliknya? Tidak ada jawaban yang pasti yang dimungkinkan
terhadap pertanyaan ini. Kita hanya dapat mengemukakan bahwa salah satu
diantaranya mempunyai kelebihan, tergantung pada keadaan khusus yang
terlibat. Untuk mengilustrasikan, dibawah ini diberikan laporan laba-rugi
dua perusahaan. Masing-masing perusahaan mempunyai biaya total $90.000 pada
tingkat aktivitas penjualan $100.000.
Perusahaan X
|
Perusahaan Y
|
|||
Penjualan
Dikurangi biaya variabel Contribution margin Dikurangi biaya tetap Penghasilan neto |
Jumlah
$ 100.000 60.000 $ 40.000 30.000 $ 10.000 |
%
100 60 40 |
Jumlah
$ 100.000 30.000 $ 70.000 60.000 $ 10.000 |
%
100 30 70 |
Persoalan mengenai perusahaan mana yang mempunyai struktur biaya terbaik,
tergantung pada berbagai faktor, termasuk trend jangka panjang penjualan,
fluktuasi tingkat penjualan dari tahun ke tahun, dan sikap menejer terhadap
resiko. Apabila dimasa mendatang penjualan diharapkan cenderung diatas
$100.000, maka perusahaan Y kemungkinan mempunyai struktur biaya terbaik,
karena C/M Rationya lebih tinggi dan oleh karenanya, keuntungan akan naik
lebih cepat ketika penjualan naik. Contoh, misalkan setiap perusahaan
mengalami kenaikan penjualan 10%. Laporan rugi laba baru akan menjadi:
Perusahaan X
|
Perusahaan Y
|
|||
Penjualan
Dikurangi biaya variabel Contribution margin Dikurangi biaya tetap Penghasilan neto |
Jumlah
$ 110.000 66.000 $ 44.000 30.000 $ 14.000 |
%
100 60 40 |
Jumlah
$ 110.000 33.000 $ 77.000 60.000 $ 17.000 |
%
100 30 70 |
Sebagaimana yang akan kita harapkan, untuk kenaikan penjualan dalam jumlah
dollar yang sama, perusahaan Y mengalami kenaikan penghasilan neto yang
lebih besar, akibat C/M Rationya lebih tinggi.
Dilain pihak, apabila $100.000 menunjukkan penjualan maksimum, dan
penjualan dapat diharapkan turun dibawah $100.000 dari waktu ke waktu, maka
perusahaan X kemungkinan mempunyai struktur biaya terbaik. Biaya tetapnya
lebih rendah, dan perusahaan tidak akan kehilangan contribution margin
secepat penurunan penjualan, akibat C/M Rationya lebih rendah. Apabila
penjualan berfluktuasi tidak jauh dari $100.000, maka lebih sulit untuk
mengatakan perusahaan mana yang berada pada posisi lebih baik.
Singkatnya, perusahaan Y akan mengalami gerakan yang lebih luas dalam
penghasilan netonya ketika terjadi perubahan penjualan, dengan keuntungan
yang lebih besar pada tahun-tahun yang baik dan kerugian yang lebih besar
pada tahun-tahun yang buruk. Perusahaan X akan mempunyai stabilitas
penghasilan neto yang agak lebih besar, tetapi melakukan demikian ini
mempunyai risiko hilangnya keuntungan yang besar apabila trend penjualan
naik dalam jangka panjang.
d. Operating Leverage
Bagi ilmuwan, leverage menjelaskan bagaimana dapat menggerakkan obyek dasar
dengan kekuatan kecil. Bagi menejer leverage menjelaskan bagaimana dapat
mencapai kenaikan laba besar (dinyatakan dalam presentase) hanya dengan
kenaikan penjualan dan/atau aktiva yang sedikit. Salah satu jenis leverage
yang digunakan menejer untuk melakukan hal tersebut dikenal sebagai
operating leverage.
Operating laverage mempunyai kaitan dengan struktur biaya perusahaan, dalam
hal bahwa operating laverage semakin lebih besar pada perusahaan yang
mempunyai biaya tetap yang lebih besar dan biaya variabel per satuan yang
kecil. Sebaliknya, operating leverage semakin lebih rendah dalam perusahaan
yang mempunyai biaya tetap yang kecil dan biaya variabel per satuan yang
tinggi. Singkatnya, operating laverage merupakan ukuran besaran biaya tetap
yang digunakan dalam organisasi. Semakin besar biaya tetap, semakin besar
pula operating laverage yang tersedia, dan semakin besar kepekaan
penghasilan neto terhadap perubahan penjualan. Apabila perusahaan mempunyai
operating laverage yang tinggin (yaitu, biaya tetap yang besar dan biaya
variabel per satuan yang kecil), maka kenaikan penjualan yang hanya sedikit
saja dapat mengakibatkan kenaikan presentase laba yang tinggi.
Operating laverage dapat diilustrasikan dengan kembali ke data sebelumnya.
Perusahaan Y mempunyai biaya tetap lebih banyak dan biaya variabel per
satuan yang lebih sedikit dibanding perusahaan X, meskipun kedua perusaan
ini mempunyai biaya total sama besar pada tingkat penjualan $100.000.
Kenaikan penjualan 10% (dari $100.000 menjadi $110.000 pada masing-masing
perusahaan), penghasilan neto perusahaan Y naik 70% (dari $10.000 menjadi
$17.000), sementara penghasilan neto perusahaan X hanya naik 40% (dari
$10.000 menjadi $14.000). dengan demikian, untuk kenaikan penjualan 10%,
perusahaan Y mengalami kenaikan presentase laba yang lebih banyak
dibandingkan perusahaan X. Alasanya adalah bahwa perusaan Y mempunyai
operating laverage yang lebih besar sebagai akibat jumlah biaya tetapnya
yang lebih besar.
Derajat operating laverage yang ada di perusahaan pada tingkat penjualan
tertentu dapat diukur dengan rumus :
Contribution Margin/Penghasilan Neto= Derajat Operating Leverage
Derajat operating leverage merupakan ukuran, pada tingkat penjualan
tertentu, berapa persen perubahan volume penjualan akan mempengaruhi
keuntungan. Untuk mengilustrasikan derajat operating leverage yang ada di
petusahaan X dan Y pada tingkat penjualan $100.000 adalah sebagai berikut:
Perusahaan Y= $70.000/$10.000= 7
Menurut tafsiran, bilangan ini mengatakan pada kita bahwa perubahan
penjualan sebesar presentase tertentu dapat kita harapkan penghasilan neto
perusahaan X berubah empat kali lebih besar dan penghasilan neto perusahaan
Y berubah tujuh kali lebih besar. Dengan demikian, apabila penjualan naik
10%, maka kita dapat mengharapkan penghasilan neto perusahaan X naik
sebesar empat kali jumlah ini, atau sebesar 40 persen, dan penghasilan neto
perusahaan Y naik sebesar tujuh kali jumlah ini, atau sebesar 70%:
(1)
% Kenaikan Penjualan
|
(2)
Derajat Operating Leverage
|
(1)
x (2)
% Kenaikan Penghasilan Neto
|
|
Perusahaan X
Perusahaan Y |
10
10 |
4
7 |
40
70 |
Perhitungan ini menerapkan apa sebab kenaikan penjualan 10% tersebut diatas
menyebabkan penghasilan neto perusahaan X naik dari $10.000 menjadi $14.000
(kenaikan 40%), dan penghasilan neto perusahaan Y naik dari $10.000 menjadi
$17.000 (kenaikan 70%).
Derajat operating leverage dalam perusahaan adalah lebih besar pada tingkat
penjualan yang mendekati titik impas dan menurun ketika penjualan dan laba
meningkat. Ini dapat dilihat dari tabulasi dibawah, yang menunjukkan
derajat operating leverage dalam perusahaan X pada berbagai tingkat
penjualan :
Penjualan
Dikurangi biaya variabel Contribution margin (a) Dikurangi biaya tetap Penghasilan neto (b) Derajatoperating leverage (a) : (b) |
$ 80.000
48.000
$ 32.000
30.000
$ 2.000
16
|
$ 100.000
60.000
$ 40.000
30.000
$ 10.000
4
|
$ 150.000
90.000
$ 60.000
30.000
$ 30.000
2
|
$ 200.000
120.000
$ 80.000
30.000
$ 50.000
1,6
|
Dengan demikian kenaikan penjualan 10% persen akan menaikan laba hanya 16
persen (10% x 1,6) apabila perusahaan beroperasi pada tingkat penjualan
$200.000, dibanding kenaikan 40 persen yang telah kita hitung sebelumnya
ketika tingkat penjualan $100.000. Semakin jauh perusahaan bergerak dari
titik impas, akan semakin terus menurun derajat operating leverage. Pada
titik impas, derajat operating laverage sangat jauh lebih besar.
Konsep operating leverage memberi menejer alat yang dapat memberitahu
dengan cepat apa pengaruh berbagai perubahan presentasi penjualan terhadap
keuntungan, tanpa perlu menyajikan laporan rugi laba terinci. Sebagaimana
ditunjukkan oleh contoh, pengaruh operating leverage dapat dramatis.
Apabila perusahaan hampir mendekati titik impas, maka sekalipun penjualan
naik sedikit tetapi dapat mengakibatkan kenaikan laba yang besar. Ini
menjelaskan apa sebab manajemen sering kali akan bekerja keras hanya untuk
menaikkan volume penjualan. Apabila derajat operating leverage sebesar 5,
maka kenaikan penjualan 6% akan mewujudkan kenaikan 30%.
Konsep yang dikembangkan sebelumnya memiliki beberapa aplikasi dalam
perencanaan dan pengambilankeputusan. Kembali ke contoh The Norton Company
(Producen Microwave Oven) untuk mengilustrasikan beberapa aplikasi
tersebut. Data biaya dan pendapatan The Norton Company adalah sebagai
berikut:
Per Satuan
|
Persen
|
|
Harga jual
Dikurangi biaya variabel Contribution margin |
$ 250
150
$ 100
|
100
60
40
|
Biaya tetap sebesar $ 35.000 per bulan.
PERUBAHAN BIAYA TETAP DAN VOLUME PENJUALAN.
Manajer penjualan The Norton Company merasa bahwa menaikkan anggaran
advertensi $10.000 per bulan akan menaikkan penjualan $30.000 per bulan.
Haruskah anggaran advertensi di naikkan ataukah tidak?
Penyelesaian :
Contribution margin tambahan
$30.000 x 40% C/M Ratio $12.000 Dikurangi biaya advertensi tambahan 10.000 Kenaikan penghasilan neto $ 2.000 |
Ya, anggaran advertensi harus ditambah.
Penyelesaian tersebut tidak tergantung pada pengetahuan mengenai berapa
penjualan sebelumnya, dan tidak pula perlu menyajikan laporan rugi laba.
Analisis di atas merupakan analisis tambahan (Incremental analisys) dalam
hal bahwa analisis ini hanya didasarkan pada pos biaya dan pos pendapatan
yang akan berubah apabila program baru dilaksanakan. Meskipun laporan rugi
laba baru dapat disajikan, tetapi sebagian besar manajer lebih senang
pendekatan tambahan. Alasannya adalah bahwa pendekatan tambahan ini lebih
sederhana, lebih mengarah, dan memungkinkan pembuat keputusan memfokuskan
perhatian pada pos-pos khusus yang terlibat dalam keputusan.
PERUBAHAN BIAYA VARIABEL DAN VOLUME PENJUALAN.
Mengacu pada data semula. Misalkan bahwa The Norton Company saat ini
menjual 400 oven per bulan. Menejemen sedang merenungkan pemakaian komponen
murahan dalam pembuatan oven yang akan menurunkan biaya variabel $25 per
oven. Bagaimanapun juga, menejer penjualan meramalkan bahwa kualitas
keseluruhan yang lebih rendah akan menurunkan penjualan hanya sebesar 350
oven per bulan. Haruskah perubahan dilakukan?
Penyelesaian :
Penurunan biaya variabel $25 akan mengakibatkan contribution margin per
satuan naik dari $100 menjadi $125.
Contribution margin total | |
Menurut usulan : | |
350 oven x $125 |
$ 43.750
|
Contribution margin total saat ini | |
400 oven x $100 |
40.000
|
Kenaikan contribution margin total |
$ 3.750
|
Komponen murah harus digunakan dalam pembuatan oven. Oleh karena biaya
tetap tidak akan berubah, maka menghasilkan neto akan naik sebesar kenaikan
contribution-margin $3.750.
PERUBAHAN BIAYA TETAP, HARGA JUAL, DAN VOLUME PENJUALAN. Misalkan lagi the Norton Company saat ini menjual 400 oven per bulan.
Untuk dapat menaikan penjualan, manajemen menghendaki memotong harga jual
$20 per oven dan menambah anggaran advertasi $15.000 per bualn. Apabila dua
langkah ini diambil, maanjemen merasa bahwa penjualan dalam satuan akan
naik 50%. Haruskah perubahan ini dilakukan?
Penyelesaian :
Penurunan harga jual $20 per oven akan mengakibatkan contribution margin
satuan dari $100 menjadi $80.
Contribution margin total | |
Menurut usulan : | |
400 oven x 150% x $80 |
$ 48.000
|
Contribution margin total saat ini | |
400 oven x $100 |
40.000
|
Contribution margin tambahan |
$ 8.000
|
Perubahan biaya tetap : | |
Dikurangi biaya advertansi tambahan |
15.000
|
Penurunan penghasilan neto |
($ 7000)
|
Perubahan tidak boleh dilakukan. Penyelesaian yang sama dapat dicapai
dengan menyajikan laporan laba perbandingan :
Saat ini 400 oven per bulan
|
Usulan 600 oven per bulan
|
||||
Total
|
Per satuan
|
Total
|
Per satuan
|
Selisih
|
|
Penjualan |
$100.000
|
$250
|
$138.000
|
$230
|
$38.000
|
Dikurangi Biaya variabel |
60.000
|
150
|
90.000
|
150
|
30.000
|
Contribution margin |
$40.000
|
$100
|
$48.000
|
$80
|
$8.000
|
Dikurangi Biaya tetap |
35.000
|
50.000*
|
15.000
|
||
Penghasilan (rugi) neto |
$5.000
|
$ (2.000)
|
$(7.000)
|
* $35.000 + $ 15.000 = $ 50.000
PERUBAHAN BIAYA VARIABEL, BIAYA TETAP, DAN VOLUME PENJUALAN.
Misalkan lagi bahwa The Norton Company saat ini menjual 400 oven per bulan.
Manajer penjualan akan menghendaki menjabat staf penjualan atas dasar
komisi $15 untuk setiap oven yang terjual daripada berdasarkan gaji tetap
yang saat ini $6.000 sebulan. Manajer penjualan yakin bahwa perubahan ini
akan meningkatkan penjualan 15% setiap bulan. Haruskah perubahan ini
dilakukan?
Penyelesaian :
Perubahan staf penjualan dari dasar gaji menjadi dasar komisi akan
mempengaruhi biaya tetap maupun biaya variabel. Biaya tetap akan turun
$6.000 dari $35.000 menjadi $29.000. biaya variabel akan naik $15, dari
$150 menjadi $165, dan contribution margin satuan akan turun dari $100
menjadi $85.
Contribution margin total Menurut usulan : | |
400 oven x 115% x $85 |
$ 39.100
|
Contribution margin total saat ini | |
400 oven x $100 |
40.000
|
Contribution margin tambahan |
$ (900)
|
Perubahan biaya tetap : | |
Ditambah gaji yang terhindari apabila komisi dibayarkan |
6.000
|
Penurunan penghasilan neto |
($ 5.100)
|
Perubahan harus dilakukan. Jawaban yang sama dapat diperoleh melalui
penyajian laporan rugi laba perbandingan :
Saat ini 400 oven per bulan
|
Usulan 460 oven per bulan
|
||||
Total
|
Per satuan
|
Total
|
Per satuan
|
Selisih
|
|
Penjualan |
$100.000
|
$250
|
$115.000*
|
$250
|
$15.000
|
Dikurangi Biaya variabel |
60.000
|
150
|
75.900
|
165
|
15.900
|
Contribution margin |
$40.000
|
$100
|
$39.100
|
$85
|
$(900)
|
Dikurangi Biaya tetap |
35.000
|
29.000
|
6.000
|
||
Penghasilan neto |
$5.000
|
$10.100
|
$5.100
|
*400 oven x 115% = 460 oven
460 oven x $250 = $115.000
PERUBAHAN HARGA JUAL REGULER.
Misalkan The Norton Company saat ini menjual $400 oven per bulan.
Perusahaan berkesempatan menjual 150 oven kepada pedagang besar apabila
harga jual yang disetujui dapat ditentukan. Penjualan ini tidak akan
menggunakan penjualan reguler yang saat ini sedang dilakukan. Berapa hara
per oven yang harus ditawarkan ke pedagang besar apabila The Norton Company
menghendaki meningkatkan keuntunagn per bulan ?
Penyelesaian :
Biaya variabel per oven |
$150
|
Laba yang dikehendaki per oven : | |
$ 3.000 : 150 OVEN |
$20
|
Harga penaaran per oven : |
$170
|
Tidak akan elemen biaya tetap yang terlibat, dikarenakan usaha reguler The
Norton Company jauh melebihi titik impas, dan oleh karenanya biaya tetap
tertutupi. Dengan demikian, harga penawaran pesanan kusus hanya perlu cukup
besar menutup biaya variabel yang terlibat dengan pesanan dan memberiakn
contribution margin yang dikehendaki $3.000. harga penawaran ini adalah
$170 per oven, yang terdiri dari biaya variabel $150 dan contribution
margin per satuan.
f.
Pentingnya Contribution Margin
Analisis biaya-volume-laba mencari kombinasi yang paling menguntungkan
antara biaya variabel, biaya tetap, harga jual, dan volume penjualan.
Keuntungan dapat ditingkatkan dengan menurunkan contribution margin,
apabila biaya tetap dapat dikurangi dengan jumlah yang lebih besar. Cara
yang lazim untuk meningkatkan laba adalah meningkatkan bilangan
contribution margin total. Cara ini dapat dilakukan dengan menurunkan harga
jual den dengan demikian volume meningkat. Memperbesar biaya tetap dan
dengan demikian volume meningkat., dan dapat dilakukan dengan menukar
variabel, dan biaya tetap dengan perubahan volume . Besaran bilangan
contribution margin satuan akan mempengaruhi langkah apa yang akan diambil
perusahaan untuk meningkatkan laba.
Gorrison, Ray H. 1987. Akuntansi Manajemen. Yogyakarta:AK GROUB.
No comments:
Post a Comment