Wednesday, May 2, 2018

Analisis Biaya Volume Laba



Pengertian Analisis Biaya Volume Laba (BVL)
Analisis biaya volume laba adalah alat bantu yang sangat berguna bagi manajer untuk memahami hubungan antara biaya, volume dan laba. Analisis BVL berfokus pada pengaruh dari kelima faktor berikut terhadap laba:
  1. Harga produk
  2. Volume atau tingkat aktivitas
  3. Biaya variabel per satuan
  4. Biaya tetap total
  5. Komposisi produk yang terjual

     Oleh karena analisis BVL membantu manajer memahami pengaruh dari faktor-faktor kunci tersebut pada laba, maka analisis BVL merupakan alat yang sangat penting dalam berbagai keputusan bisnis. Keputusan tersebut mencakup jenis produk dan jasa yang ditawarkan, harga yang dikenakan, strategi pemasaran yang dijalankan, dan struktur biaya yang digunakan.

Dasar Analisis Biaya Volume Laba (BVL)
      Laporan rugi laba kontribusi mempunyai sejumlah karakteristik menarik yang bermanfaat bagi manajer dalam mencoba menilai pengaruh perubahan volume atau biaya terhadap laba. Untuk menunjukkan karakteristik ini, kita akan menggunakan laporan rugi laba the Norton Company, produsen kecil produk microwave oven:
Norton Company
Laporan Rugi Laba Kontribusi
Untuk Bulan Juni
Total
Per satuan
Penjualan (400 oven)
$100.000
$250
Dikurangi biaya variabel
60.000
150
Contribution margin
$40.000
$100
Dikurangi biaya tetap
35.000
Penghasilan neto
$5.000

a. Contribution Margin
    Contribution margin adalah sisa hasil penjualan, setelah menutup biaya variabel, yang disumbangkan untuk menutup biaya tetap, dan selanjutnya untuk keuntungan suatu periode. Perhatikan urutannya, contribution margin digunakan lebih dulu untuk menutup biaya tetap, dan selanjutnya berapapun sisanya setelah biaya tetap tertutup, akan menjadi keuntungan. Jika contribution margin tidak cukup untuk menutup biaya tetap, maka akan terjadi kerugian. Untuk mengilustrasikannya, misalkan sampai pertengahan bulan tertentu, Norton Company hanya mampu menjual satu oven. Pada saat ini laporan rugi laba perusahaan akan tampak sbb:
Laporan Rugi Laba Kontribusi
Total
Per satuan
Penjualan (1 oven)
$250
$250
Dikurangi biaya variabel
150
150
Contribution margin
$100
$100
Dikurangi biaya tetap
(35.000)
Kerugian neto
$(34.900)

     Untuk setiap oven tambahan yang mampu dijual perusahaan selama sebulan, akan tersedia contribution margin $100 untuk membantu menutup biaya tetap. Contoh, jika suatu oven kedua terjual, maka contribution margin total akan meningkat dari $100 menjadi $200, dan perusahaan akan lebih dekat sejumlah itu dalam menutup biaya tetapnya sebulan. Apabila oven dengan jumlah yang memadai dapat dijual untuk memperoleh contribution margin $35.000, maka semua biaya tetap akan tertutup dan setidak-tidaknya perusahaan akan dikelola secara impas pada bulan tersebut yaitu, memunjukkan tidak untung tidak pula rugi tetapi hanya menutup seluruh biaya saja. Untuk mencapai titik impas, perusahaan harus menjual 350 oven selama sebulan, sebab setiap oven yang terjual menghasilkan contribution margin $100:
Laporan Rugi Laba Kontribusi
Total
Per satuan
Penjualan (350oven)
$87.500
$250
Dikurangi biaya variabel
52.500
150
Contribution margin
$35.000
$100
Dikurangi biaya tetap
35.000
Penghasilan neto
$0

     Perhitungan titik impas akan dibahas dibab selanjutnya, titik impas dapat didefinisikan sebagai titik dimana hasil penjualan total sama dengan biaya total, variabel dan tetap, atau sebagai titik dimana contribution margin total sama dengan biaya tetap total.
     Sekali titik impas tercapai, penghasilan neto akan bertambah sebesar contribution margin satuan untuk setiap satuan tambahan yang terjual. Apabila 351 oven terjual selama sebulan, maka kita dapat mengharapkan bahwa penghasilan neto bulan itu akan sebesar $100, sebab satu oven akan terjual melebihi yang diperlukan untuk titik impas:
Laporan Rugi Laba Kontribusi
Total
Per satuan
Penjualan (351 oven)
$87.750
$250
Dikurangi biaya variabel
52.650
150
Contribution margin
$35.100
$100
Dikurangi biaya tetap
35.000
Penghasilan neto
$100

     Apabila 352 oven terjual (dua oven diatas titik impas) maka kita dapat mengharapkan bahwa penghasilan neto sebulan akan sebesar $200, dst. Oleh karenanya untuk mengetahui jumlah keuntungan yang akan diperoleh pada berbagai tingkat aktivitas, seorang manajer tidak perlu menyajikan serangkaian lengkap laporan rugi laba. Secara sederhana manajer dapat menggunakan jumlah satuan yang akan terjual di atas titik impas dan mengalikan jumlah tersebut dengan contribution margin satuan. Hasilnya akan menunjukkan keuntungan yang diantisipasikan selama periode. Atau apabila merencanakan meningkatkan penjualan dan manajer ingin mengetahui pengaruhnya terhadap keuntungan, maka dengan sederhana manajer dapat mengalikan kenaikan satuan yang terjual dengan contribution margin satuan. Hasilnya akan merupakan kenaikan keuntungan yang diharapkan. Untuk mengilustrasikan, apabila the Norton Company menjual 400 oven per bulan dan merencanakan meningkatkan penjualan menjadi 425 oven per bulan, maka pengaruhnya terhadap keuntungan akan besar:
25 oven x $100 contribution margin per oven
= $2.500 kenaikan penghasilan neto.
Sebagai bukti:
Volume Penjualan
400 oven
425 oven
Selisih 25 oven
Per
satuan
Penjualan
$100.000
$106.250
$6.250
$250
Dikurangi biaya
variabel
60.000
63.750
3.750
150
Contribution margin
$40.000
$42.500
$2.500
$100
Dikurangi biaya tetap
35.000
35.000
0
Penghasilan neto
$5.000
$7.500
$2.500

     Untuk mengikhtisarkan serangkaian contoh dalam seksi ini, kita dapat mengatakan bahwa contribution margin pertama kali berkesempatan menutup biaya tetap organisasi dan bahwa kerugian potensial yang ditunjukkan oleh biaya tetap ini secara berangsur-angsur berkurang sebesar contribution margin satuan untuk setiap bulan tambahan yang terjual sampai titik impas. Sekali titik impas tercapai, penghasilan neto keseluruhan bertambah sebesar contribution margin satuan untuk setiap satuan tambahan yang terjual sejak titik impas tersebut.

b. Contribution margin ratio (C/M Ratio)
     Selain dinyatakan atas dasar per satuan, pendapatan, biaya variabel, dan contribution margin the Norton Company dapat juga dinyatakan atas dasar persentase:
Total
Per satuan
Persen
Penjualan (400 oven)
$100.000
$250
100
Dikurangi biaya
variabel
60.000
150
60
Contribution margin
$40.000
$100
40
Dikurangi biaya tetap
35.000
Penghasilan neto
$5.000
     
     Persentase contribution margin terhadap penjualan total disebut sebagai contribution margin ratio (C/M ratio) atau sebagai profit volume ratio (P/V ratio). Rasio ini menunjukkan bagaimana contribution margin akan dipengaruhi oleh perubahan penjualan total dalam jumlah rupiah tertentu. Untuk mengilustrasikan, perhatikan bahwa the Norton Company mempunyai C/M ratio 40%. Ini berarti bahwa untuk setiap satu dollar kenaikan penjualan, contribution margin total akan naik 40% (penjualan $1 x C/M ratio 40%). Penghasilan neto juga akan naik sebesar 40 persen, dengan anggapan tidak ada perubahan biaya tetap. Sebagaimana kesan dalam ilustrasi ini, pengaruh perubahan penjualan total dalam jumlah tertentu terhadap penghasilan neto dapat dihitung dalam sekejap hanya dengan menerapkan C/M ratio pada perubahan tersebut. Contoh, apabila the Norton Company merencanakan menaikan penjualan $30.000 selama bulan yang akan datang, maka manajemen dapat mengharapkan contribution margin naik sebesar $12.000 (kenaikan penjualan $30.000 x C/M ratio 40%). Sebagaimana kita perhatikan di atas , penghasilan neto akan naik sebesar jumlah yang sama apabila biaya tetap tidak berubah. Sebagai bukti:
Volume Penjualan
Saat ini
Diharapkan
Kenaikan
Persen
Penjualan
$100.000
$130.000
$30.000
100
Dikurangi biaya
variabel
60.000
78.000*
18.000
60
Contribution margin
$40.000
$52.000
$12.000
40
Dikurangi biaya tetap
35.000
35.000
0
Penghasilan neto
$5.000
$17.000
$12.000
*$130.000 x 60% = $78.000

     Beberapa manajer merasa lebih mudah bekerja dengan C/M ratio dibanding dengan bilangan contribution margin per satuan, terutama kalau perusahaan mempunyai berbagai jenis produk. Ini adalah karena C/M ratio berbentuk rasio dan oleh karena C/M ratio lebih mempermudah manajer membandingkan antara berbagai jenis produk mengenai profitabilitas relatif. Hal yang sama lainnya, manajer akan mencari jenis produk yang mempunyai bilangan C/M ratio tertinggi. Tentu saja alasannya adalah bahwa dengan kenaikan penjualan dalam jumlah tertentu, jenis produk ini akan menghasilkan contribution margin dalam jumlah yang lebih besar untuk menutup biaya tetap dan mendatangkan keuntungan.

c. Struktur Biaya
     Sebelumnya, kita telah mengamati bahwa perubahan sering mempunyai beberapa kebebasan dalam menukar antara biaya variabel dan biaya tetap. Struktur biaya mana yg terbaik. Biaya variabel yang tinggi dan biaya tetap yang rendah, atau sebaliknya? Tidak ada jawaban yang pasti yang dimungkinkan terhadap pertanyaan ini. Kita hanya dapat mengemukakan bahwa salah satu diantaranya mempunyai kelebihan, tergantung pada keadaan khusus yang terlibat. Untuk mengilustrasikan, dibawah ini diberikan laporan laba-rugi dua perusahaan. Masing-masing perusahaan mempunyai biaya total $90.000 pada tingkat aktivitas penjualan $100.000.
Perusahaan X
Perusahaan Y
Penjualan
Dikurangi biaya variabel
Contribution margin
Dikurangi biaya tetap
Penghasilan neto
Jumlah
$ 100.000
60.000
$ 40.000
30.000
$ 10.000
%
100
60
40
Jumlah
$ 100.000
30.000
$ 70.000
60.000
$ 10.000
%
100
30
70






     Persoalan mengenai perusahaan mana yang mempunyai struktur biaya terbaik, tergantung pada berbagai faktor, termasuk trend jangka panjang penjualan, fluktuasi tingkat penjualan dari tahun ke tahun, dan sikap menejer terhadap resiko. Apabila dimasa mendatang penjualan diharapkan cenderung diatas $100.000, maka perusahaan Y kemungkinan mempunyai struktur biaya terbaik, karena C/M Rationya lebih tinggi dan oleh karenanya, keuntungan akan naik lebih cepat ketika penjualan naik. Contoh, misalkan setiap perusahaan mengalami kenaikan penjualan 10%. Laporan rugi laba baru akan menjadi:
Perusahaan X
Perusahaan Y
Penjualan
Dikurangi biaya variabel
Contribution margin
Dikurangi biaya tetap
Penghasilan neto
Jumlah
$ 110.000
66.000
$ 44.000
30.000
$ 14.000
%
100
60
40
Jumlah
$ 110.000
33.000
$ 77.000
60.000
$ 17.000
%
100
30
70






     Sebagaimana yang akan kita harapkan, untuk kenaikan penjualan dalam jumlah dollar yang sama, perusahaan Y mengalami kenaikan penghasilan neto yang lebih besar, akibat C/M Rationya lebih tinggi.
   Dilain pihak, apabila $100.000 menunjukkan penjualan maksimum, dan penjualan dapat diharapkan turun dibawah $100.000 dari waktu ke waktu, maka perusahaan X kemungkinan mempunyai struktur biaya terbaik. Biaya tetapnya lebih rendah, dan perusahaan tidak akan kehilangan contribution margin secepat penurunan penjualan, akibat C/M Rationya lebih rendah. Apabila penjualan berfluktuasi tidak jauh dari $100.000, maka lebih sulit untuk mengatakan perusahaan mana yang berada pada posisi lebih baik.
     Singkatnya, perusahaan Y akan mengalami gerakan yang lebih luas dalam penghasilan netonya ketika terjadi perubahan penjualan, dengan keuntungan yang lebih besar pada tahun-tahun yang baik dan kerugian yang lebih besar pada tahun-tahun yang buruk. Perusahaan X akan mempunyai stabilitas penghasilan neto yang agak lebih besar, tetapi melakukan demikian ini mempunyai risiko hilangnya keuntungan yang besar apabila trend penjualan naik dalam jangka panjang.

d. Operating Leverage
     Bagi ilmuwan, leverage menjelaskan bagaimana dapat menggerakkan obyek dasar dengan kekuatan kecil. Bagi menejer leverage menjelaskan bagaimana dapat mencapai kenaikan laba besar (dinyatakan dalam presentase) hanya dengan kenaikan penjualan dan/atau aktiva yang sedikit. Salah satu jenis leverage yang digunakan menejer untuk melakukan hal tersebut dikenal sebagai operating leverage.
     Operating laverage mempunyai kaitan dengan struktur biaya perusahaan, dalam hal bahwa operating laverage semakin lebih besar pada perusahaan yang mempunyai biaya tetap yang lebih besar dan biaya variabel per satuan yang kecil. Sebaliknya, operating leverage semakin lebih rendah dalam perusahaan yang mempunyai biaya tetap yang kecil dan biaya variabel per satuan yang tinggi. Singkatnya, operating laverage merupakan ukuran besaran biaya tetap yang digunakan dalam organisasi. Semakin besar biaya tetap, semakin besar pula operating laverage yang tersedia, dan semakin besar kepekaan penghasilan neto terhadap perubahan penjualan. Apabila perusahaan mempunyai operating laverage yang tinggin (yaitu, biaya tetap yang besar dan biaya variabel per satuan yang kecil), maka kenaikan penjualan yang hanya sedikit saja dapat mengakibatkan kenaikan presentase laba yang tinggi.
     Operating laverage dapat diilustrasikan dengan kembali ke data sebelumnya. Perusahaan Y mempunyai biaya tetap lebih banyak dan biaya variabel per satuan yang lebih sedikit dibanding perusahaan X, meskipun kedua perusaan ini mempunyai biaya total sama besar pada tingkat penjualan $100.000. Kenaikan penjualan 10% (dari $100.000 menjadi $110.000 pada masing-masing perusahaan), penghasilan neto perusahaan Y naik 70% (dari $10.000 menjadi $17.000), sementara penghasilan neto perusahaan X hanya naik 40% (dari $10.000 menjadi $14.000). dengan demikian, untuk kenaikan penjualan 10%, perusahaan Y mengalami kenaikan presentase laba yang lebih banyak dibandingkan perusahaan X. Alasanya adalah bahwa perusaan Y mempunyai operating laverage yang lebih besar sebagai akibat jumlah biaya tetapnya yang lebih besar.
     Derajat operating laverage yang ada di perusahaan pada tingkat penjualan tertentu dapat diukur dengan rumus :
Contribution Margin/Penghasilan Neto= Derajat Operating Leverage


    Derajat operating leverage merupakan ukuran, pada tingkat penjualan tertentu, berapa persen perubahan volume penjualan akan mempengaruhi keuntungan. Untuk mengilustrasikan derajat operating leverage yang ada di petusahaan X dan Y pada tingkat penjualan $100.000 adalah sebagai berikut:
Perusahaan X=  $40.000/$10.000= 4
Perusahaan Y=  $70.000/$10.000= 7

    Menurut tafsiran, bilangan ini mengatakan pada kita bahwa perubahan penjualan sebesar presentase tertentu dapat kita harapkan penghasilan neto perusahaan X berubah empat kali lebih besar dan penghasilan neto perusahaan Y berubah tujuh kali lebih besar. Dengan demikian, apabila penjualan naik 10%, maka kita dapat mengharapkan penghasilan neto perusahaan X naik sebesar empat kali jumlah ini, atau sebesar 40 persen, dan penghasilan neto perusahaan Y naik sebesar tujuh kali jumlah ini, atau sebesar 70%:
(1)
% Kenaikan Penjualan
(2)
Derajat Operating Leverage
(1) x (2)
% Kenaikan Penghasilan Neto
Perusahaan X
Perusahaan Y
10
10
4
7
40
70

     Perhitungan ini menerapkan apa sebab kenaikan penjualan 10% tersebut diatas menyebabkan penghasilan neto perusahaan X naik dari $10.000 menjadi $14.000 (kenaikan 40%), dan penghasilan neto perusahaan Y naik dari $10.000 menjadi $17.000 (kenaikan 70%).
     Derajat operating leverage dalam perusahaan adalah lebih besar pada tingkat penjualan yang mendekati titik impas dan menurun ketika penjualan dan laba meningkat. Ini dapat dilihat dari tabulasi dibawah, yang menunjukkan derajat operating leverage dalam perusahaan X pada berbagai tingkat penjualan :
Penjualan
Dikurangi biaya variabel
Contribution margin (a)
Dikurangi biaya tetap
Penghasilan neto (b)
Derajatoperating leverage
(a) : (b)
$ 80.000
48.000
$ 32.000
30.000
$ 2.000
16
$ 100.000
60.000
$ 40.000
30.000
$ 10.000
4
$ 150.000
90.000
$ 60.000
30.000
$ 30.000
2
$ 200.000
120.000
$ 80.000
30.000
$ 50.000
1,6

     Dengan demikian kenaikan penjualan 10% persen akan menaikan laba hanya 16 persen (10% x 1,6) apabila perusahaan beroperasi pada tingkat penjualan $200.000, dibanding kenaikan 40 persen yang telah kita hitung sebelumnya ketika tingkat penjualan $100.000. Semakin jauh perusahaan bergerak dari titik impas, akan semakin terus menurun derajat operating leverage. Pada titik impas, derajat operating laverage sangat jauh lebih besar.
    Konsep operating leverage memberi menejer alat yang dapat memberitahu dengan cepat apa pengaruh berbagai perubahan presentasi penjualan terhadap keuntungan, tanpa perlu menyajikan laporan rugi laba terinci. Sebagaimana ditunjukkan oleh contoh, pengaruh operating leverage dapat dramatis. Apabila perusahaan hampir mendekati titik impas, maka sekalipun penjualan naik sedikit tetapi dapat mengakibatkan kenaikan laba yang besar. Ini menjelaskan apa sebab manajemen sering kali akan bekerja keras hanya untuk menaikkan volume penjualan. Apabila derajat operating leverage sebesar 5, maka kenaikan penjualan 6% akan mewujudkan kenaikan 30%.

e. Beberapa Penerapan Konsep Biaya – Volume – Laba
    Konsep yang dikembangkan sebelumnya memiliki beberapa aplikasi dalam perencanaan dan pengambilankeputusan. Kembali ke contoh The Norton Company (Producen Microwave Oven) untuk mengilustrasikan beberapa aplikasi tersebut. Data biaya dan pendapatan The Norton Company adalah sebagai berikut:
Per Satuan
Persen
Harga jual
Dikurangi biaya variabel
Contribution margin
$ 250
150
$ 100
100
60
40
Biaya tetap sebesar $ 35.000 per bulan.

     PERUBAHAN BIAYA TETAP DAN VOLUME PENJUALAN. Manajer penjualan The Norton Company merasa bahwa menaikkan anggaran advertensi $10.000 per bulan akan menaikkan penjualan $30.000 per bulan. Haruskah anggaran advertensi di naikkan ataukah tidak?
Penyelesaian :
Contribution margin tambahan
   $30.000 x 40% C/M Ratio                     $12.000
Dikurangi biaya advertensi tambahan        10.000
Kenaikan penghasilan neto                       $ 2.000

     Ya, anggaran advertensi harus ditambah.
     Penyelesaian tersebut tidak tergantung pada pengetahuan mengenai berapa penjualan sebelumnya, dan tidak pula perlu menyajikan laporan rugi laba. Analisis di atas merupakan analisis tambahan (Incremental analisys) dalam hal bahwa analisis ini hanya didasarkan pada pos biaya dan pos pendapatan yang akan berubah apabila program baru dilaksanakan. Meskipun laporan rugi laba baru dapat disajikan, tetapi sebagian besar manajer lebih senang pendekatan tambahan. Alasannya adalah bahwa pendekatan tambahan ini lebih sederhana, lebih mengarah, dan memungkinkan pembuat keputusan memfokuskan perhatian pada pos-pos khusus yang terlibat dalam keputusan.


    PERUBAHAN BIAYA VARIABEL DAN VOLUME PENJUALAN. Mengacu pada data semula. Misalkan bahwa The Norton Company saat ini menjual 400 oven per bulan. Menejemen sedang merenungkan pemakaian komponen murahan dalam pembuatan oven yang akan menurunkan biaya variabel $25 per oven. Bagaimanapun juga, menejer penjualan meramalkan bahwa kualitas keseluruhan yang lebih rendah akan menurunkan penjualan hanya sebesar 350 oven per bulan. Haruskah perubahan dilakukan?
Penyelesaian :
     Penurunan biaya variabel $25 akan mengakibatkan contribution margin per satuan naik dari $100 menjadi $125.
Contribution margin total
Menurut usulan :
350 oven x $125
$ 43.750
Contribution margin total saat ini
400 oven x $100
40.000
Kenaikan contribution margin total
$ 3.750

     Komponen murah harus digunakan dalam pembuatan oven. Oleh karena biaya tetap tidak akan berubah, maka menghasilkan neto akan naik sebesar kenaikan contribution-margin $3.750.

     PERUBAHAN BIAYA TETAP, HARGA JUAL, DAN VOLUME PENJUALAN. Misalkan lagi the Norton Company saat ini menjual 400 oven per bulan. Untuk dapat menaikan penjualan, manajemen menghendaki memotong harga jual $20 per oven dan menambah anggaran advertasi $15.000 per bualn. Apabila dua langkah ini diambil, maanjemen merasa bahwa penjualan dalam satuan akan naik 50%. Haruskah perubahan ini dilakukan?
Penyelesaian :
     Penurunan harga jual $20 per oven akan mengakibatkan contribution margin satuan dari $100 menjadi $80.
Contribution margin total
Menurut usulan :
400 oven x 150% x $80
$ 48.000
Contribution margin total saat ini
400 oven x $100
40.000
Contribution margin tambahan
$ 8.000
Perubahan biaya tetap :
Dikurangi biaya advertansi tambahan
15.000
Penurunan penghasilan neto
($ 7000)

     Perubahan tidak boleh dilakukan. Penyelesaian yang sama dapat dicapai dengan menyajikan laporan laba perbandingan :
Saat ini 400 oven per bulan
Usulan 600 oven per bulan
Total
Per satuan
Total
Per satuan
Selisih
Penjualan
$100.000
$250
$138.000
$230
$38.000
Dikurangi Biaya variabel
60.000
150
90.000
150
30.000
Contribution margin
$40.000
$100
$48.000
$80
$8.000
Dikurangi Biaya tetap
35.000
50.000*
15.000
Penghasilan (rugi) neto
$5.000
$ (2.000)
$(7.000)
* $35.000 + $ 15.000 = $ 50.000


    PERUBAHAN BIAYA VARIABEL, BIAYA TETAP, DAN VOLUME PENJUALAN. Misalkan lagi bahwa The Norton Company saat ini menjual 400 oven per bulan. Manajer penjualan akan menghendaki menjabat staf penjualan atas dasar komisi $15 untuk setiap oven yang terjual daripada berdasarkan gaji tetap yang saat ini $6.000 sebulan. Manajer penjualan yakin bahwa perubahan ini akan meningkatkan penjualan 15% setiap bulan. Haruskah perubahan ini dilakukan?
Penyelesaian :
     Perubahan staf penjualan dari dasar gaji menjadi dasar komisi akan mempengaruhi biaya tetap maupun biaya variabel. Biaya tetap akan turun $6.000 dari $35.000 menjadi $29.000. biaya variabel akan naik $15, dari $150 menjadi $165, dan contribution margin satuan akan turun dari $100 menjadi $85.
Contribution margin total Menurut usulan :
400 oven x 115% x $85
$ 39.100
Contribution margin total saat ini
400 oven x $100
40.000
Contribution margin tambahan
$ (900)
Perubahan biaya tetap :
Ditambah gaji yang terhindari apabila komisi dibayarkan
6.000
Penurunan penghasilan neto
($ 5.100)

     Perubahan harus dilakukan. Jawaban yang sama dapat diperoleh melalui penyajian laporan rugi laba perbandingan :
Saat ini 400 oven per bulan
Usulan 460 oven per bulan
Total
Per satuan
Total
Per satuan
Selisih
Penjualan
$100.000
$250
$115.000*
$250
$15.000
Dikurangi Biaya variabel
60.000
150
75.900
165
15.900
Contribution margin
$40.000
$100
$39.100
$85
$(900)
Dikurangi Biaya tetap
35.000
29.000
6.000
Penghasilan neto
$5.000
$10.100
$5.100
*400 oven x 115% = 460 oven
460 oven x $250 = $115.000

     PERUBAHAN HARGA JUAL REGULER. Misalkan The Norton Company saat ini menjual $400 oven per bulan. Perusahaan berkesempatan menjual 150 oven kepada pedagang besar apabila harga jual yang disetujui dapat ditentukan. Penjualan ini tidak akan menggunakan penjualan reguler yang saat ini sedang dilakukan. Berapa hara per oven yang harus ditawarkan ke pedagang besar apabila The Norton Company menghendaki meningkatkan keuntunagn per bulan ?
Penyelesaian :
Biaya variabel per oven
$150
Laba yang dikehendaki per oven :
$ 3.000 : 150 OVEN
$20
Harga penaaran per oven :
$170

     Tidak akan elemen biaya tetap yang terlibat, dikarenakan usaha reguler The Norton Company jauh melebihi titik impas, dan oleh karenanya biaya tetap tertutupi. Dengan demikian, harga penawaran pesanan kusus hanya perlu cukup besar menutup biaya variabel yang terlibat dengan pesanan dan memberiakn contribution margin yang dikehendaki $3.000. harga penawaran ini adalah $170 per oven, yang terdiri dari biaya variabel $150 dan contribution margin per satuan.

f. Pentingnya Contribution Margin
     Analisis biaya-volume-laba mencari kombinasi yang paling menguntungkan antara biaya variabel, biaya tetap, harga jual, dan volume penjualan. Keuntungan dapat ditingkatkan dengan menurunkan contribution margin, apabila biaya tetap dapat dikurangi dengan jumlah yang lebih besar. Cara yang lazim untuk meningkatkan laba adalah meningkatkan bilangan contribution margin total. Cara ini dapat dilakukan dengan menurunkan harga jual den dengan demikian volume meningkat. Memperbesar biaya tetap dan dengan demikian volume meningkat., dan dapat dilakukan dengan menukar variabel, dan biaya tetap dengan perubahan volume . Besaran bilangan contribution margin satuan akan mempengaruhi langkah apa yang akan diambil perusahaan untuk meningkatkan laba.


Gorrison, Ray H. 1987. Akuntansi Manajemen. Yogyakarta:AK GROUB.

No comments:

Post a Comment