Sunday, April 1, 2018

Jurnal dan Posting ke Buku Besar




Transaksi-transaksi yang terjadi dalam kegiatan perusahaan dalam suatu periode akan berpengaruh atas pengurangan atau penambahan berbagai elemen harta, kewajiban/hutang dan modal. Dalam mempersiapkan suatu laporan keuangan yang lengkap dan tepat waktunya catatan-catatan mengenai masing-masing jenis Harta, Kewajiban/Hutang modal, pendapatan dan beban. Pencatatannya dilakukan sesuai dengan perkiraan masing-masing. Kumpulan dari perkiraan/akun ini disebut Buku Besar/Ledger.
            Cara pencatatan untuk penambahan dan pengurangan pada setiap perkiraan dipergunakan suatu sistem pencatatan berpasangan (double entry) atau disebut sebagai sistem akuntansi berpasangan. Yang disebut dengan sistem berpasangan ialah bahwa setiap transaksi-transaksi akan selalu dicatat dalam dua perkiraan atau lebih dengan jumlah debet dan kredit yang seimbang.

          Setelah bukti transaksi dicatat dalam Jurnal, maka tahap selanjutnya memindahkan data-data yang tercatat dalam jurnal kedalam perkiraan-perkiraan yang bersangkutan dalam buku besar. Jadi jurnal sebagai titian atau jembatan dalam perpindahan/pencatatan bukti transaksi ke rekening-rekening yang sesuai dengan penggolongan/jenisnya dalam buku besar.
          Secara lengkap pengertian buku besar ialah kumpulan dari perkiraan yang saling berhubungan serta merupakan kesatuan yang lengkap pada suatu perusahaan disebut Buku Besar.
          Pada umumnya suatu perkiraan (acount) berbentuk T atau skontro sebelah menyebelah, ada yang berbentuk laporan (report form). Dalam praktek banyak menggunakan empat kolom dengan mencatumkan sekali saldo karena adanya perubahan. Bentuk rekening yang mempunyai dua lajur sebagai berikut :


Debet                            ( judul perkiraan )                            kredit
Debet
Sisi kiri
Kredit
Sisi kanan

Cara Menggunakan Perkiraan

Pada dasarnya naik-turun atau penambahan dan pengurangan uang pada sisi debet dan kredit secara garis besarnya dapat digambarkan sebagai berikut :

Harta
( + )
Bertambah dibuku sebelah
Debet
( - )
Berkurang dibuku sebelah
Kredit

Kewajiban/Hutang
( - )
Berkurang dibuku sebelah
Debet
( + )
Bertambah dibuku sebelah
Kredit

Modal
( - )
Berkurang dibuku sebelah
Debet
( + )
Bertambah dibuku sebelah
Kredit

Penghasilan/Pendapatan
( - )
Berkurang dibuku sebelah
Debet
( + )
Bertambah dibuku sebelah
Kredit

Beban/Biaya
( + )
Bertambah dibuku sebelah
Debet
( - )
Berkurang dibuku sebelah
Kredit

Penggolongan perkiraan buku besar
            Untuk mengetahui perubahan tiap transaksi perlu dibuat penggolongan atas transaksi yang dicatat dalam perkiraan. Perkiraan-perkiraan dalam buku besar dapat dikelompokkan/digolongkan menjadi dua kelompok, yakni :

  1. Kelompok perkiraan Riil, terdiri dari golongan Harta, Utang dan Modal. Karena golongan-golongan tersebut merupakan pos-pos neraca, maka perkiraan tersebut disebut Perkiraan Neraca. 
  2. Kelompok perkiraan Nominal, terdiri dari dua golongan, yaitu: 
    1. pendapatan/penghasilan (termasuk perkiraan rugi/laba) 
    2. biaya/beban (termasuk perkiraan rugi/laba)
 Karena golongan pendapatan dan biaya merupakan pos-pos yang termasuk laporan rugi/laba, perkiraan "Nominal"  merupakan perkiraan rugi/laba.

Proses pelaksanaan pemindahan dari jurnal ke buku besar dilakukan sebagai berikut :

  1. Tanggal serta jumlah yang tercatat di dalam jurnal dipindahkan/dicatat kembali pada perkiraaan yang bersangkutan pada kolom-kolom yang telah tersedia. Jumlah debet yang ada dalam jurnal ditempatkan pada debet perkiraan, demikian pula jumlah kredit yang ada dalam jurnal dipindahkan pada kredit perkiraan. 
  2. Pada kolom Ref. (referensi/kode perusahaan) dalam perkiraan yang bersangkutan dicatat nomor halaman jurnal darimana pemindahan itu dilakukan. 
  3. Dari kolom Ref jurnal dipindahkan/dicatat sebagai nomor perkiraan. 

Agar jelasnya mengenai posting dapat dilihat dalam contoh dibawah.

Contoh.
Drs. Prawito Ak. membuka Biro Jasa Akuntansi dengan menanamkan uang pribadi kedalam usahanya sebesar Rp. 6.000.000,00 sebagai modal, dengan nama “ Biro Jasa Akuntansi Prawito “, usaha dimulai 1 April 2000.
          2 April 2000,       membayar sewa kantor untuk 1 tahun Rp. 1.200.000,00
          5 April 2000,       membeli peralatan kantor Rp. 1.500.000,00 dibayar tunai
          6 April 2000,       membeli perlengkapan kantor Rp. 150.000,00
          9 April 2000,       menyelesaikan masalah akuntansi untuk tiga langganan baru dengan menerima jasa sebesar Rp. 900.000,00
          13 April 2000,     memasang iklan / advertensi di RADAR Madiun Rp. 80.000,00
          16 April 2000,     menerima jasa Rp. 400.000,00 dari langganan yang urusan akuntansinya diselesaikan
          18 April 2000,     membayar biaya rupa-rupa Rp. 60.000,00
          21 April 2000,     membayar biaya transportasi Rp. 40.000,00
          25 April 2000,     membeli kontan perlengkapan kantor Rp. 30.000,00
          28 April 2000,     menerima jasa dari langganan Rp. 600.000,00
          29 April 2000,     membayar gaji pegawai Rp. 650.000,00
          30 April 2000,     membeli peralatan kantor dengan secara kredit Rp. 300.000,00
          30 April 2000,     telah menyelesaikan tugas, tetapi jasa belum diterima dan dianggap sebagai piutang Rp. 200.000,00
          30 April 2000,     diambil untuk kepentingan pribadi sebesar Rp. 150.000,00

Dari transaksi diatas setelah di jurnal dan di posting ke perkiraan-perkiraan dalam buku besar akan tampak sebagai berikut :


Jurnal Umum

Tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
2000





April
1
Kas
        Modal Prawito
11
31
6.000.000,00
-
-
6.000.000,00

2
Sewa dibayar dimuka
        Kas
15
11
1.200.000,00
-
-
1.200.000,00

5
Peralatan Kantor
        Kas
14
11
1.500.000,00
-
-
1.500.000,00

6
Perlengkapan Kantor
        Kas
13
11
150.00,00
-
-
150.000,00

9
Kas
        Pendapatan jasa
11
41
900.000,00
-
-
900.000,00

13
Biaya Advertensi
        Kas
57
11
80.000,00
-
-
80.000,00

16
Kas
        Pendapatan Jasa
11
41
400.000,00
-
-
400.000,00

18
Biaya rupa-rupa
        Kas
59
11
60.000,00
-
-
60.000,00

21
Biaya Transportasi
        Kas
51
11
40.000,00
-
-
40.000,00

25
Perlengkapan Kantor
        Kas
14
11
30.000,00
-
-
30.000,00

28
Kas
        Pendapatan Jasa
11
41
600.000,00
-
-
600.000,00

29
Biaya gaji pegawai
        Kas
53
11
650.000,00
-
-
650.000,00

30
Peralatan Kantor
        Hutang usaha
18
22
300.000,00
-
-
300.000,00

30
Piutang Usaha
        Pendapatan Jasa
13
41
200.000,00
-
-
200.000,00

30
Prive Prawito
        Kas
31
11
150.000,00
-
-
150.000,00








J U M L A H

12.260.000,00
12.260.000,00


Setelah seluruh transaksi dicatat pada jurnal, maka tahap selanjutnya dicatat pada masing-masing perkiraan.
Buku besar setelah pemindahan dari jurnal akan terlihat sebagai berikut :


K a s
                                                                                                                         No. 11
Tgl
Ket
Ref
Debet
Tgl
Ket.
Ref
Kredit
2000



2000



April  1

1
6.000.000,00
April  2

1
1.200.000,00
9

1
900.000,00
5

1
1.500.000,00
16

1
400.000,00
6

1
150.000,00
28


600.000,00
13

1
80.000,00




18

1
60.000,00




21

1
40.000,00




25

1
30.000,00




29

1
650.000,00




30


150.000,00



Piutang Usaha
                                                                                                                           No. 13
Tgl
Ket
Ref
Debet
Tgl
Ket.
Ref
Kredit
2000







April 30

1
200.000,00













Perlengkapan Kantor 
                                                                                                                           No. 14

Tgl
Ket
Ref
Debet
Tgl
Ket.
Ref
Kredit
2000







April  6

1
150.000,00




25

1
30.000.00





Sewa dibayar dimuka
                                                                                                                           No. 15
Tgl
Ket
Ref
Debet
Tgl
Ket.
Ref
Kredit
2000







April 2

1
1.200.000,00













Peralatan Kantor
                                                                                                                         No. 18
Tgl
Ket
Ref
Debet
Tgl
Ket.
Ref
Kredit
2000







April 5

1
1.500.000,00




30

1
300.000,00





Hutang Usaha
                                                                                                                         No. 22
Tgl
Ket
Ref
Debet
Tgl
Ket.
Ref
Kredit




2000







April 30

1
300.000,00









Modal Prawito
                                                                                                                                    No. 31
Tgl
Ket
Ref
Debet
Tgl
Ket.
Ref
Kredit




2000







April 1

1
6.000.000,00










Prive Prawito
                                                                                                                           No. 32
Tgl
Ket
Ref
Debet
Tgl
Ket.
Ref
Kredit
2000







April 30

1
150.000,00













Pendapatan Jasa
                                                                                                                           No. 41
Tgl
Ket
Ref
Debet
Tgl
Ket.
Ref
Kredit




2000







April  9


900.000,00




16

1
400.000,00




28

1
600.000,00




30

1
200.000,00

Biaya Gaji Pegawai
                                                                                                                         No. 51
Tgl
Ket
Ref
Debet
Tgl
Ket.
Ref
Kredit
2000







April 29

1
650.000,00













Biaya Transportasi
                                                                                                                        No. 53
Tgl
Ket
Ref
Debet
Tgl
Ket.
Ref
Kredit
2000







April 21

1
40.000,00













Biaya Lain-lain
          No. 59
Tgl
Ket
Ref
Debet
Tgl
Ket.
Ref
Kredit
2000







April 18

1
60.000,00













Setelah dilakukan pemindahan catatan angka-angka dari jurnal kebuku besar, selanjutnya diperlukan penyusunan neraca saldo atau disebut juga Trial balance. Langkah-langkah penyusunan neraca saldo dilakukan sebagai berikut :
  1. menjumlahkan sebelah debet dan kredit setiap perkiraan buku besar.
  2.  membandingkan jumlah debet dan kredit setiap perkiraan apabila jumlah debet lebih besar dari kredit: jumlah diletakkan di debet neraca saldo dan sebaliknya, masing-masing perkiraan untuk disusun dalam bentuk neraca saldo. 
  3. Memindahkan saldo debet atau saldo kredit perkiraan buku besar ke dalam neraca saldo.
Dari perkiraan-perkiraan dalam contoh diatas yaitu Biro Jasa Akuntansi milik Prawito akan disusun Neraca-saldo akan tampak sebagai berikut

Biro Jasa Akuntasi Prawito
Neraca Saldo
Per 30 April 2000
No. Perk
Nama Rekening
Debet
Kredit
11
Kas
4.040.000,00
-
13
Piutang usaha
200.000,00

14
Perlengkapan Kantor
180.000,00

15
Sewa dibayar dimuka
1.200.000,00

18
Peralatan Kantor
1.800.000,00

22
Hutang Usaha

300.000,00
31
Modal Prawito

6.000.000,00
32
Pengambilan prive Prawito
150.000,00

41
Pendapatan Jasa

2.100.000,00
51
Biaya gaji karyawan
650.000,00

53
Biaya transportasi
40.000,00

57
Biaya advertensi
80.000,00

59
Biayalain-lain
60.000,00



8.400.000,00
8.400.000,00

          Biasanya bila jumlah debet dan kredit sama/setimbang dapat dikatakan, benar apabila angka-angka diatas dicatat sesuai perkiraan-perkiraan masing-masing. Dalam kesetimbangan diatas dapat saja neraca saldo salah, apa bila dalam mencatat dalam sebelah debet atau sebelah kredit dengan perkiraan salah. Contohnya. pendebetan untuk perkiraan “Perlengkapan”  didebet pada perkiraan “peralatan”
          Bila neraca saldo tidak setimbang, antara jumlah debet dan jumlah kreditnya, kemungkinan besar kesalahan terdapat pada :
  1. kesalahan menulis angka pada saat memindahkan dari jurnal ke buku besar/ledger. 
  2. kesalahan menjumlah sebelah debet atau kredit neraca saldo. 
  3. kesalahan memindahkan/menulis yang mestinya didebet tetapi dibuku sebelah kredit.
          Bila terjadi kesalahan dalam neraca-saldo (neraca saldo tidak setimbang) kita harus dengan segera meneliti kembali pencatatan yang sudah kita lakukan, baik dalam jurnal maupun dalam memindahkan ke buku besar.  Kita memeriksa kembali keseluruhan proses akuntansi antara lain:
  1. memeriksa kembali kebenaran jumlah debet dan jumlah kredit buku besar dan menghitung saldonya. (mana kala kita mempergunakan buku besar dengan dua kolom) 
  2. memeriksa kembali kebenaran jumlah debet dan jumlah kredit di neraca saldo. 
  3. mencocokkan angka-angka yang ada di jurnal dengan yang ada di buku besar 
  4. memeriksa kembali keseimbangan jurnal.
          Jadi dapat dikatakan neraca saldo dibuat sebagai alat yang berfungsi sebagai penguji untuk menguji keseimbangan antara jumlah debet dan jumlah kredit dalam buku besar pada akhir periode tertentu.  Disamping itu neraca saldo sebagai dasar dalam menyusun laporan keuangan.



No comments:

Post a Comment