Transaksi-transaksi yang terjadi dalam kegiatan perusahaan dalam suatu periode akan berpengaruh atas pengurangan atau penambahan berbagai elemen harta, kewajiban/hutang dan modal. Dalam mempersiapkan suatu laporan keuangan yang lengkap dan tepat waktunya catatan-catatan mengenai masing-masing jenis Harta, Kewajiban/Hutang modal, pendapatan dan beban. Pencatatannya dilakukan sesuai dengan perkiraan masing-masing. Kumpulan dari perkiraan/akun ini disebut Buku Besar/Ledger.
Cara pencatatan untuk penambahan dan
pengurangan pada setiap perkiraan dipergunakan suatu sistem pencatatan
berpasangan (double entry) atau
disebut sebagai sistem akuntansi berpasangan. Yang disebut dengan sistem
berpasangan ialah bahwa setiap transaksi-transaksi akan selalu dicatat dalam
dua perkiraan atau lebih dengan jumlah debet dan kredit yang seimbang.
Setelah
bukti transaksi dicatat dalam Jurnal, maka tahap selanjutnya memindahkan
data-data yang tercatat dalam jurnal kedalam perkiraan-perkiraan yang
bersangkutan dalam buku besar. Jadi jurnal sebagai titian atau jembatan dalam
perpindahan/pencatatan bukti transaksi ke rekening-rekening yang sesuai dengan
penggolongan/jenisnya dalam buku besar.
Secara
lengkap pengertian buku besar ialah kumpulan dari perkiraan yang saling
berhubungan serta merupakan kesatuan yang lengkap pada suatu perusahaan disebut
Buku Besar.
Pada
umumnya suatu perkiraan (acount)
berbentuk T atau skontro sebelah menyebelah, ada yang berbentuk laporan (report form). Dalam praktek banyak
menggunakan empat kolom dengan mencatumkan sekali saldo karena adanya
perubahan. Bentuk rekening yang mempunyai dua lajur sebagai berikut :
Debet ( judul perkiraan ) kredit
Debet
Sisi
kiri
|
Kredit
Sisi
kanan
|
Cara Menggunakan Perkiraan
Pada dasarnya naik-turun atau
penambahan dan pengurangan uang pada sisi debet dan kredit secara garis
besarnya dapat digambarkan sebagai berikut :
Harta
(
+ )
Bertambah
dibuku sebelah
Debet
|
(
- )
Berkurang
dibuku sebelah
Kredit
|
Kewajiban/Hutang
(
- )
Berkurang
dibuku sebelah
Debet
|
(
+ )
Bertambah
dibuku sebelah
Kredit
|
Modal
(
- )
Berkurang
dibuku sebelah
Debet
|
(
+ )
Bertambah
dibuku sebelah
Kredit
|
Penghasilan/Pendapatan
(
- )
Berkurang
dibuku sebelah
Debet
|
(
+ )
Bertambah
dibuku sebelah
Kredit
|
Beban/Biaya
(
+ )
Bertambah
dibuku sebelah
Debet
|
(
- )
Berkurang
dibuku sebelah
Kredit
|
Penggolongan
perkiraan buku besar
Untuk mengetahui perubahan tiap
transaksi perlu dibuat penggolongan atas transaksi yang dicatat dalam
perkiraan. Perkiraan-perkiraan dalam buku besar dapat dikelompokkan/digolongkan
menjadi dua kelompok, yakni :
- Kelompok perkiraan Riil, terdiri dari golongan Harta, Utang dan Modal. Karena golongan-golongan tersebut merupakan pos-pos neraca, maka perkiraan tersebut disebut Perkiraan Neraca.
- Kelompok perkiraan Nominal, terdiri dari dua golongan, yaitu:
- pendapatan/penghasilan (termasuk
perkiraan rugi/laba)
- biaya/beban (termasuk perkiraan rugi/laba)
Proses
pelaksanaan pemindahan dari jurnal ke buku besar dilakukan sebagai berikut :
- Tanggal serta jumlah yang tercatat di dalam jurnal dipindahkan/dicatat kembali pada perkiraaan yang bersangkutan pada kolom-kolom yang telah tersedia. Jumlah debet yang ada dalam jurnal ditempatkan pada debet perkiraan, demikian pula jumlah kredit yang ada dalam jurnal dipindahkan pada kredit perkiraan.
- Pada kolom Ref. (referensi/kode perusahaan) dalam perkiraan yang bersangkutan dicatat nomor halaman jurnal darimana pemindahan itu dilakukan.
- Dari kolom Ref jurnal dipindahkan/dicatat sebagai nomor perkiraan.
Agar jelasnya mengenai posting dapat
dilihat dalam contoh dibawah.
Contoh.
Drs. Prawito Ak. membuka Biro Jasa
Akuntansi dengan menanamkan uang pribadi kedalam usahanya sebesar Rp.
6.000.000,00 sebagai modal, dengan nama “ Biro Jasa Akuntansi Prawito “, usaha
dimulai 1 April 2000.
2 April 2000, membayar sewa kantor untuk 1 tahun Rp.
1.200.000,00
5 April 2000, membeli peralatan kantor Rp. 1.500.000,00
dibayar tunai
6 April 2000, membeli perlengkapan kantor Rp.
150.000,00
9 April 2000, menyelesaikan masalah akuntansi untuk
tiga langganan baru dengan menerima jasa sebesar Rp. 900.000,00
13
April 2000, memasang iklan /
advertensi di RADAR Madiun Rp. 80.000,00
16
April 2000, menerima jasa Rp.
400.000,00 dari langganan yang urusan akuntansinya diselesaikan
18
April 2000, membayar biaya rupa-rupa
Rp. 60.000,00
21
April 2000, membayar biaya
transportasi Rp. 40.000,00
25
April 2000, membeli kontan
perlengkapan kantor Rp. 30.000,00
28
April 2000, menerima jasa dari
langganan Rp. 600.000,00
29
April 2000, membayar gaji pegawai Rp.
650.000,00
30
April 2000, membeli peralatan kantor dengan
secara kredit Rp. 300.000,00
30
April 2000, telah menyelesaikan tugas,
tetapi jasa belum diterima dan dianggap sebagai piutang Rp. 200.000,00
30
April 2000, diambil untuk kepentingan
pribadi sebesar Rp. 150.000,00
Dari transaksi diatas setelah di
jurnal dan di posting ke perkiraan-perkiraan dalam buku besar akan tampak
sebagai berikut :
Jurnal Umum
Tanggal
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
|
2000
|
|||||
April
|
1
|
Kas
Modal
Prawito
|
11
31
|
6.000.000,00
-
|
-
6.000.000,00
|
2
|
Sewa dibayar dimuka
Kas
|
15
11
|
1.200.000,00
-
|
-
1.200.000,00
|
|
5
|
Peralatan Kantor
Kas
|
14
11
|
1.500.000,00
-
|
-
1.500.000,00
|
|
6
|
Perlengkapan Kantor
Kas
|
13
11
|
150.00,00
-
|
-
150.000,00
|
|
9
|
Kas
Pendapatan
jasa
|
11
41
|
900.000,00
-
|
-
900.000,00
|
|
13
|
Biaya Advertensi
Kas
|
57
11
|
80.000,00
-
|
-
80.000,00
|
|
16
|
Kas
Pendapatan
Jasa
|
11
41
|
400.000,00
-
|
-
400.000,00
|
|
18
|
Biaya rupa-rupa
Kas
|
59
11
|
60.000,00
-
|
-
60.000,00
|
|
21
|
Biaya Transportasi
Kas
|
51
11
|
40.000,00
-
|
-
40.000,00
|
|
25
|
Perlengkapan Kantor
Kas
|
14
11
|
30.000,00
-
|
-
30.000,00
|
|
28
|
Kas
Pendapatan
Jasa
|
11
41
|
600.000,00
-
|
-
600.000,00
|
|
29
|
Biaya gaji pegawai
Kas
|
53
11
|
650.000,00
-
|
-
650.000,00
|
|
30
|
Peralatan Kantor
Hutang
usaha
|
18
22
|
300.000,00
-
|
-
300.000,00
|
|
30
|
Piutang Usaha
Pendapatan
Jasa
|
13
41
|
200.000,00
-
|
-
200.000,00
|
|
30
|
Prive Prawito
Kas
|
31
11
|
150.000,00
-
|
-
150.000,00
|
|
J U M L A H
|
12.260.000,00
|
12.260.000,00
|
Setelah seluruh transaksi dicatat
pada jurnal, maka tahap selanjutnya dicatat pada masing-masing perkiraan.
Buku besar setelah pemindahan dari
jurnal akan terlihat sebagai berikut :
K a s
No.
11
Tgl
|
Ket
|
Ref
|
Debet
|
Tgl
|
Ket.
|
Ref
|
Kredit
|
2000
|
2000
|
||||||
April 1
|
1
|
6.000.000,00
|
April 2
|
1
|
1.200.000,00
|
||
9
|
1
|
900.000,00
|
5
|
1
|
1.500.000,00
|
||
16
|
1
|
400.000,00
|
6
|
1
|
150.000,00
|
||
28
|
600.000,00
|
13
|
1
|
80.000,00
|
|||
18
|
1
|
60.000,00
|
|||||
21
|
1
|
40.000,00
|
|||||
25
|
1
|
30.000,00
|
|||||
29
|
1
|
650.000,00
|
|||||
30
|
150.000,00
|
Piutang Usaha
No.
13
Tgl
|
Ket
|
Ref
|
Debet
|
Tgl
|
Ket.
|
Ref
|
Kredit
|
2000
|
|||||||
April 30
|
1
|
200.000,00
|
|||||
Perlengkapan Kantor
No.
14
Tgl
|
Ket
|
Ref
|
Debet
|
Tgl
|
Ket.
|
Ref
|
Kredit
|
2000
|
|||||||
April 6
|
1
|
150.000,00
|
|||||
25
|
1
|
30.000.00
|
Sewa dibayar dimuka
No.
15
Tgl
|
Ket
|
Ref
|
Debet
|
Tgl
|
Ket.
|
Ref
|
Kredit
|
2000
|
|||||||
April 2
|
1
|
1.200.000,00
|
|||||
Peralatan Kantor
No.
18
Tgl
|
Ket
|
Ref
|
Debet
|
Tgl
|
Ket.
|
Ref
|
Kredit
|
2000
|
|||||||
April 5
|
1
|
1.500.000,00
|
|||||
30
|
1
|
300.000,00
|
Hutang Usaha
No.
22
Tgl
|
Ket
|
Ref
|
Debet
|
Tgl
|
Ket.
|
Ref
|
Kredit
|
2000
|
|||||||
April 30
|
1
|
300.000,00
|
|||||
Modal Prawito
No.
31
Tgl
|
Ket
|
Ref
|
Debet
|
Tgl
|
Ket.
|
Ref
|
Kredit
|
2000
|
|||||||
April 1
|
1
|
6.000.000,00
|
|||||
Prive Prawito
No.
32
Tgl
|
Ket
|
Ref
|
Debet
|
Tgl
|
Ket.
|
Ref
|
Kredit
|
2000
|
|||||||
April 30
|
1
|
150.000,00
|
|||||
Pendapatan Jasa
No.
41
Tgl
|
Ket
|
Ref
|
Debet
|
Tgl
|
Ket.
|
Ref
|
Kredit
|
2000
|
|||||||
April 9
|
900.000,00
|
||||||
16
|
1
|
400.000,00
|
|||||
28
|
1
|
600.000,00
|
|||||
30
|
1
|
200.000,00
|
Biaya Gaji Pegawai
No.
51
Tgl
|
Ket
|
Ref
|
Debet
|
Tgl
|
Ket.
|
Ref
|
Kredit
|
2000
|
|||||||
April 29
|
1
|
650.000,00
|
|||||
Biaya Transportasi
No.
53
Tgl
|
Ket
|
Ref
|
Debet
|
Tgl
|
Ket.
|
Ref
|
Kredit
|
2000
|
|||||||
April 21
|
1
|
40.000,00
|
|||||
Biaya Lain-lain
No. 59
Tgl
|
Ket
|
Ref
|
Debet
|
Tgl
|
Ket.
|
Ref
|
Kredit
|
2000
|
|||||||
April 18
|
1
|
60.000,00
|
|||||
Setelah dilakukan pemindahan catatan
angka-angka dari jurnal kebuku besar, selanjutnya diperlukan penyusunan neraca
saldo atau disebut juga Trial balance. Langkah-langkah penyusunan neraca saldo
dilakukan sebagai berikut :
- menjumlahkan sebelah debet dan kredit setiap perkiraan buku besar.
- membandingkan jumlah debet dan kredit setiap perkiraan apabila jumlah debet lebih besar dari kredit: jumlah diletakkan di debet neraca saldo dan sebaliknya, masing-masing perkiraan untuk disusun dalam bentuk neraca saldo.
- Memindahkan saldo debet atau saldo kredit perkiraan buku besar ke dalam neraca saldo.
Dari perkiraan-perkiraan dalam
contoh diatas yaitu Biro Jasa Akuntansi milik Prawito akan disusun Neraca-saldo akan tampak sebagai berikut
Biro Jasa Akuntasi Prawito
Neraca Saldo
Per 30 April 2000
No.
Perk
|
Nama
Rekening
|
Debet
|
Kredit
|
11
|
Kas
|
4.040.000,00
|
-
|
13
|
Piutang usaha
|
200.000,00
|
|
14
|
Perlengkapan Kantor
|
180.000,00
|
|
15
|
Sewa dibayar dimuka
|
1.200.000,00
|
|
18
|
Peralatan Kantor
|
1.800.000,00
|
|
22
|
Hutang Usaha
|
300.000,00
|
|
31
|
Modal Prawito
|
6.000.000,00
|
|
32
|
Pengambilan prive Prawito
|
150.000,00
|
|
41
|
Pendapatan Jasa
|
2.100.000,00
|
|
51
|
Biaya gaji karyawan
|
650.000,00
|
|
53
|
Biaya transportasi
|
40.000,00
|
|
57
|
Biaya advertensi
|
80.000,00
|
|
59
|
Biayalain-lain
|
60.000,00
|
|
8.400.000,00
|
8.400.000,00
|
Biasanya
bila jumlah debet dan kredit sama/setimbang dapat
dikatakan, benar apabila
angka-angka diatas dicatat sesuai perkiraan-perkiraan masing-masing. Dalam
kesetimbangan diatas dapat saja neraca saldo salah, apa bila dalam mencatat
dalam sebelah debet atau sebelah kredit dengan perkiraan salah. Contohnya.
pendebetan untuk perkiraan “Perlengkapan” didebet pada perkiraan “peralatan”
Bila
neraca saldo tidak setimbang, antara jumlah debet dan jumlah kreditnya, kemungkinan besar kesalahan terdapat pada :
- kesalahan menulis angka pada saat memindahkan dari jurnal ke buku besar/ledger.
- kesalahan menjumlah sebelah debet atau kredit neraca saldo.
- kesalahan memindahkan/menulis yang mestinya didebet tetapi dibuku sebelah kredit.
Bila
terjadi kesalahan dalam neraca-saldo (neraca saldo tidak setimbang) kita harus
dengan segera meneliti kembali pencatatan yang sudah kita lakukan, baik dalam
jurnal maupun dalam memindahkan ke buku besar.
Kita memeriksa kembali keseluruhan proses akuntansi antara lain:
- memeriksa kembali kebenaran jumlah debet dan jumlah kredit buku besar dan menghitung saldonya. (mana kala kita mempergunakan buku besar dengan dua kolom)
- memeriksa kembali kebenaran jumlah debet dan jumlah kredit di neraca saldo.
- mencocokkan angka-angka yang ada di jurnal dengan yang ada di buku besar
- memeriksa kembali keseimbangan jurnal.
Jadi
dapat dikatakan neraca saldo dibuat sebagai alat yang berfungsi sebagai
penguji untuk menguji keseimbangan antara jumlah debet dan jumlah kredit dalam
buku besar pada akhir periode tertentu.
Disamping itu neraca saldo sebagai
dasar dalam menyusun laporan keuangan.
No comments:
Post a Comment